Skripsi
Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dan Bank Umum Konvensional Periode 2011-2013
Kata Kunci: Kinerja Keuangan, CAR, ROA, BOPO, dan FDR /LDR.
Kinerja keuangan bank merupakan salah satu keberhasilan atas kesehatan suatu bank, baik Bank konvensional maupun Bank Syariah. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada. Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau sebaliknya. Bank sesuai fungsinya dibedakan menjadi bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat. Sejak 2010 Bank Indonesia mengelompokkan Bank Umum menjadi dua, yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Umum Konvensional (BUK). Salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh bank untuk bisa terus bertahan hidup adalah kinerja (kondisi keuangan) bank. Kinerja keuangan dapat dinilai dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Analisis rasio tersebut antaralain rasio CAR, ROA, BOPO, dan FDR /LDR.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya studi komparasi. Setelah data terkumpul, selanjutnya adalah pengolahan data yang diawali dengan menghitung variabel-variabel yang digunakan. Kinerja bank secara keseluruhan diketahui dengan cara menjumlahkan seluruh rasio keuangan, yaitu rasio CAR, ROA, BOPO, dan FDR /LDR yang sebelumnya telah diberi bobot nilai tertentu. Selanjutnya dengan menggunakan program MS Excel, skor masing-masing variabel tersebut dijumlahkan. Data kemudian diolah menggunakan program SPSS, pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik statistik berupa uji beda dua rata-rata (Independent Sample t-Test). Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan masing-masing variabel.
Hasil uji statistic independent t-test antara BUS dan BUK menunjukkan ketiga variabel yaitu rasio CAR, ROA, dan FDR/LDR terdapat perbedaan yang signifikan, hanya variabel BOPO dan Kinerja yang tidak terdapat perbedaaan signifikan. Nilai mean CAR BUK diatas CAR BUS akan tetapi rasio CAR BUS masih berada diatas kriteria kondisi baik yang ditetapkan BI, yaitu melebihi 8 %. Nilai mean ROA BUK lebih baik daripada ROA BUS akan tetapi rasio ROA BUS masih berada dikriteria ideal yang ditetapkan BI yaitu 1,5 %. Nilai mean BOPO BUS lebih baik dibandingkan dengan BUK, tetapi jika mengacu pada ketentuan BI bahwa standar BOPO terbaik adalah 92 %, maka BUK masih sesuai dengan ketentuan BI. Nilai mean FDR BUS lebih baik dibandingkan dengan LDR BUK, karena ketentuan BI standar terbaik FDR/LDR adalah antara 85% - 110% maka BUS sesuai dengan ketentuan BI tetapi BUK masih belum sesuai dengan ketentuan BI. Nilai mean Kinerja BUS lebih baik dibandingkan dengan BUK, karena semakin tinggi nilai kinerja maka semakin bagus kualitasnya.
01SK011714.00 | SK ES14.117 MUR a C.0 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain