SKRIPSI PAI
Implementasi Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Al-Masyhad Manba'ul Falah Wali Sampang Pekalongan
Metode sorogan adalah salah satu metode tradisional yang masih digunakan di Pondok Pesantren Al-Masyhad Manba’ul Falah Wali Sampang Pekalongan dalam pembelajaran kitab kuning. Penerapan metode sorogan dilakukan dengan cara santri satu persatu menghadap Ustadz untuk membaca kitab kuning, dengan metode ini Ustadz dapat melihat sejauh mana kemampuan santri dalam membaca kitab kuning dan seberapa jauh santri dalam mempelajari kitab kuning. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana implementasi metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren AlMasyhad Manba’ul Falah Wali Sampang Pekalongan dan apa saja kelebihan dan kekurangan metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Al-Masyhad Manba’ul Falah Wali Sampang Pekalongan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning di Pondok Pesantren Al-Masyhad Manba’ul Falah Wali Sampang Pekalongan dan untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Sumber data yang digunakan yaitu sumber data pimer dan sumber data sekunder. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode sorogan dalam pembelajaran Kitab kuning yaitu, santri menghadap Ustadz secara perorangan untuk membaca Kitab kuning sesuai kaidah ilmu nahwu shorof. Santri yang salah dalam membaca langsung ditegur dan diberi pembenaran. Kelebihan dari penerapan metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning: Ustadz dapat langsung membenarkan kesalahan bacaan santri, Ustadz dapat memberikan perhatian sesuai kemampuan santri, santri dapat menunjukkan hasil pencapaiannya, Ustadz mudah mengenal santri, santri dapat mengetahui secara langsung kesalahannya, Ustadz dapat melakukan evaluasi secara langsung. Kekurangan metode sorogan dalam pembelajaran kitab kuning menyita banyak waktu, kurang efisien, dan menuntut ketekunan santri.
20SK2021053.00 | SK PAI 20.053 PUR i | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain