TESIS PAI
Strategi Guru Dalam Menggali Potensi Kecerdasan Spiritual Siswa Di SLB PRI (Persatuan Rakyat Indonesia) Banyurip Pekalongan
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kelainan - kelainan khusus, sehingga memerlukan pendidikan dan pengajaran yang khusus pula agar anak mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Anak berkebutuhan khusus atau anak yang berkelainan secara awal adalah anak dengan kemampuan dibawah rata-rata misalkan anak dengan usia kalender (Calender Age) 20 tahun tetapi memiliki mental (Mental Age) 4 tahun. Anak seperti ini dikategorikan sebagai tuna grahita (ringan sedang Ataupun berat) ada juga tuna rungu, maka fisik mereka pun termasuk anak luar biasa, selain itu tuna daksa dan cacat fisik, tuna netra, hiper aktif, autisme dan lain - lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam mengali potensi kecerdasan spiritual siswa di SLB. Kajian utama penelitian ini yaitu, 1. Mengetahui strategi guru dalam menggali potensi kecerdasan spiritual siswa di SLB (Sekolah Luar Biasa). 2. Mengetahui strategi guru dalam membentuk kecerdasan spiritual siswa di SLB (Sekolah Luar Biasa). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, penelitian deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, serta akurat pada fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. Metode yang digunakan guru dalam menggali potensi anak berkebutuhan khusus dan membentuk karakter spiritual dengan memberikan motivasi, perhatian serta bimbingan, adaptasi dengan anak, meningkatkan kedekatan emosional dengan anak, dan membentuk karakter spiritual pada anak berkebutuhan khusus dengan menanamkan nilai positif. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut, a. Strategi guru dalam menggali potensi kecerdasan spiritual siswa dengan kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah. Seperti berdo’a sebelum dan sesudah pembelajaran, sholat berjama’ah, PHBI (peringatan hari besar islam ), b. Strategi guru dalam membentuk kecerdasan spiritual siswa di SLB yaitu, Pertama, kecerdasan spiritual manusia yang tercermin dalam hubungan manusia dengan Tuhannya dalam kegiatan berdoa sebelum dan sesudah belajar, kegiatan sholat dhuhur berjama’ah, peringatan Idul Adha Kedua, kecerdasan spiritual manusia yang tercermin dalam hubungan manusia dengan sesama manusia terimplementasikan dalam kegiatan halal bi halal, peringatan maulid nabi Muhammad saw., dan buka bersama. Ketiga, kecerdasan spiritual manusia yang tercermin dalam hubungan manusia dengan alam terimplementasikan dalam semua kegiatan yakni kegiatankegiatan yang dilaksanakan dalambentuk acara. Yakni kegiatan peringatan maulid nabi Muhammad saw, peringatan idul adha, dan kegiatan buka bersama.
20TS2052009.00 | TS Pps.PAI 20.009 LAI s | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain