TESIS PAI
Model Pembelajaran Tahfidzul Qur'an I Pondok Pesantren Salafiyah Tingkat Ula Ibnu Abbas Wiradesa Kabupaten Pekalongan
Pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren SalafiyahTingkat Ula Ibnu Abbas Wiradesa Kabupaten Pekalongan mendapat perhatian tersendiri karena menjadi program unggulan sekolah. Sehingga kurikulumnya pun dibuat secara mandiri. Model pembelajaran yang menarik dan disesuaikan dengan usia anak tingkat ula atau dasar. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apa model pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Salafiyah Tingkat Ula Ibnu Abbas Wiradesa Kabupaten Pekalongan? Dan apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Salafiyah Tingkat Ula Ibnu Abbas Wiradesa Kabupaten Pekalongan?
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah mudhir atau pengasuh pondok, koordinator program tahfidz, ustaz/ustazah dan santri. Adapun yang menjadi data sekunder adalah bukuprestasihafalansantri, laporan perkembangan hafalan santri dan dokumentasi foto kegiatan hafalan Tahfidzul Qur’an. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data dan teknik analisis data menggunakan Miles dan Huberman.
Hasil penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Tahfidzul Qur’andi Pondok PesantrenSalafiyah Ibnu Abbas Wiradesa Kabupaten Pekalongan disesuaikan dengan usia santri pada tingkat ula. Adapun strategi yang dilakukan adalah menenutukan pengampu tahfidz yang berkompeten dan menentukan halaqoh. Metode yang diterapkan dalam pembelajaran Tahfidzul Qur’an bervaritif, yakni private taqrir, individual taqrir, talaqqi individual dan talaqqi murni. Adapun untuk evaluasi pembelajaran Tahfidzul Qur’anadalah dengan evaluasi tengah/akhir semester, dan tasmi’. Kelebihan model pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren SalafiyahTingkat Ula Ibnu Abbas Wiradesa Kabupaten Pekalongan adalah alokasi waktu, metode yang berfariativ, sistem evaluasi yang rutin. Adapun kekurangannya adalah terbatasnya tenaga pendidik yang kompeten dibidang Tahfidzul Qur’an, sarana prasarana, dan kurangnya sosialisasi terkait model pembelajaran Tahfidzul Qur’an, terhadap beberapa ustaz ustazah.
20TS2052005.00 | TS Pps.PAI 20.005 MAU m | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain