SKRIPSI PAI
Implementasi Pendekatan Multiple Intelligences Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti (PAIBP) Di SMP Salafiyah Pekalongan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realita pendidikan yang menganggap bahwa siswa yang cerdas hanya dilihat dari nilai IQ saja, sehingga potensi lainnya terabaikan, termasuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang seharusnya tidak hanya mengacu pada ranah kognitif saja, melainkan juga perlu penanaman nilai. Konsep multiple intelligences menghargai setiap kecerdasan dan keunikan yang ada dalam diri individu. Salah satu sekolah yang menerapkan konsep Multiple Intelligences adalah SMP Salafiyah Pekalongan. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut dengan rumusan masalah: a) Bagaimana implementasi pendekatan multiple intelligences dalam pembelajaran PAIBP? b) Apa saja faktor pendukung maupun faktor penghambat pelaksanaan pendekatan multiple intelligences dalam pembelajaran PAIBP di SMP Salafiyah Pekalongan? Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat dua hal yang dilakukan guru dalam perencanaan pembelajaran: a.mengenali multiple intelligences siswa melalui observasi dan sharing sesama guru, b.menyusun lesson plan. 2) Pada tahap pelaksanaan, guru telah menerapkan variasi metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa sebagai upaya pengembangan kecerdasan majemuk dan memfasilitasi siswa melalui kegiatan pembelajaran multiple intelligences baik intra maupun ekstrakurikuler. 3) Penilaian pembelajaran dilakukan secara autentik yang meliputi tiga ranah: a. Kognitif, melalui tes lisan dan tertulis pada saat pembelajaran berlangsung, b. Psikomotorik, dengan unjuk kerja, portofolio maupun proyek, c. Afektif, dengan pengamatan sikap spiritual, sikap sosial yang dilakukan selama pembelajaran dan sikap pembiasaan kegiatan tadarus, shalat Dhuha dan Dhuhur berjamaah. Adapun Faktor pendukung dan penghambat implementasi pendekatan multiple intelligences. Faktor pendukung yang meliputi; pelatihan guru, ketersediaan sarana dan prasarana, dan program unggulan. Faktor penghambat meliputi; pelaksanaan tes kecerdasan dan pembagian kelas yang masih menggunakan rumpun kelas matrikulasi.
20SK2021040.00 | SK PAI 20.040 DIA i | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain