SKRIPSI PGMI
Implementasi Model Cooperative Learning Dalam Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Kelas IV MI Negeri Bantarbolang Kabupaten Pekalongan
Model secara umum diartikan sebagai cara atau teknik sebagai upaya yang
digunakan seseorang dalam melakukan suatu hal tertentu. Bila model dikaitkan
dengan kegiatan pendidikan dalam hal ini sebagai proses pembelajaran, maka
model diartikan sebagai cara atau teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap
para siswa agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Adapun model pembelajaran Cooperative learning adalah suatu upaya untuk
memotivasi belajar siswa, yang mana dengan adanya belajar bersama, maka satu
dengan yang lainya dapat menjadi kelompok. Adanya kegiatan belajar yang
menekankan kerjasama, siswa akan merasa senang dan gembira dalam belajar.
Perasaan semacam ini meletuskan semangat mereeka dalam menyelesaikan tugastugas
yang diberikan oleh guru kepada mereka.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:(1) Bagaimana pelaksanaan model Cooperative learning pada mapel SKI
di kelas IV MI Negeri Bantarbolang Kabupaten Pemalang ? (2) Faktor-faktor apa
saja yang menjadi pendukung dan penghambat model Cooperative learning dalam
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas IV MI Negeri Bantarbolang
Kabupaten Pemalang?
Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
jenis penelitian lapangan (field research). Sumber data primer, yaitu guru
Pendidikan Agama Islam kelas IV, dan hasil evaluasi belajar siswa selama satu
semester. Sumber data sekunder diperoleh dari buku-buku yang memiliki
keterkaitan dengan Model Cooperative learning, maupun informasi dari sumber
lain yang relevan dengan penelitian tersebut. Metode pengumpulan data yang
digunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan teknik
analisa yang digunakan adalah keabsahan data, dan Triangulasi.
Hasil penelitian ini adalah penerapan model Cooperative learning dikelas
IV guru pendidikan agama Islam sudah efektif, aspek ketentuan dan aturan yang
dibuat oleh guru dalam proses pembelajaran sudah diterapkan dengan baik, aspek
tujuan dalam proses belajar mengajar sudah dapat dikatakan baik karena motivasi
belajar siswa meningkat, aspek tugas atau fungsi guru telah melaksanakannya
dengan baik Siswa juga sudah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik serta
aspek non kognitif terlihat dari siswa terpacu untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan belajar mengajar.
20SK2023069.00 | SK PGMI 20.069 PAN i | My Library (lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain