SKRIPSI PGMI
Komparasi Kemampuan Memahami Konsep Pecahan Antara Pembelajaran Konfesional Dengan pembelajarean Matematika Realistik Di SDN Kebasen 01 Kabupaten Tegal
Mata pelajaran matematika telah menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar siswa SDN Kebasen 01 Kabupaten Tegal. Kemampuan pemahaman pada proses pembelajaran matematika kelas V di SDN Kebasen 01 Kabupaten Tegal sangat rendah. Banyak siswa yang tidak menyukai matematika. Kebanyakan siswa masih kesulitan dalam memahami dan mengingat konsep matematika tentang pecahan. Pemahaman matematika perlu ditanamkan sejak dini dengan baik karena kemampuan tersebut merupakan hal yang sangat penting.
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah Bagaimana kemampuan pemahaman siswa kelas V SDN Kebasen 01 Kabupaten Tegal dalam memahami konsep pecahan dengan pembelajaran konvensional? Bagaimana kemampuan pemahaman siswa kelas V SDN Kebasen 01 Kabupaten Tegal dalam memahami konsep pecahan dengan pembelajaran matematika realistik? Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep pecahan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran matematika realistik? Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa kelas V SDN Kebasen 01 Kabupaten Tegal dalam memahami konsep pecahan dengan pembelajaran konvensional dan pembelajaran matematika realistik, dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan pemahaman konsep pecahan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran matematika realistik siswa kelas V SDN Kebasen 01 Kabupaten Tegal.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian komparasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap pertama dan tahap kedua sebagai pembanding. Dalam penelitian, sampel yang diambil yaitu seluruh siswa kelas V SDN Kebasen 01 Kabupaten Tegal yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan test dan dokumentasi. Sedangkan Teknik Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis komparasional (uji t paired) yang digunakan untuk membandingkan mean dari suatu sampel yang berpasangan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka kemampuan memahami konsep pecahan pada pembelajaran konvensional kelas V SDN Kebasen 01 Kabupaten Tegal termasuk dalam kategori “Kurang”, karena nilai rata-rata pada Pre Test adalah 68,875 dan pembelajaran matematika realistik termasuk dalam kategori “Baik”, karena nilai rata-rata pada Post Test adalah 84,531. Pada taraf signifikan 5%
,
maka
ditolak,
diterima. Jadi, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep pada pembelajaran konvensional dengan pemahaman konsep pecahan pada pembelajaran matematika realistik
20SK2023037.00 | SK PGMI 20.037 RAH k | My Library (lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain