SKRIPSI PGMI
Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Kesopanan Siswa MIS Jenggot 01 Pekalongan Selatan
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam yang wajib dikerjakan oleh pemeluknya. Term amar ma’ruf nahi mungkar seringkali digunakan dalam jargon dakwah Islam, penyampaian kebenaran dan penentangan terhadap segala bentuk kezaliman dan ketidakadilan. Perwujudan dari pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar terkadang justru menjerumus ke dalam kekerasan. Dimana cara tersebut jauh dari misi Islam yang mendambakan kedamaian, lembut, bijaksana dan penuh kasih sayang. Perbedaan dalam memahami teks hadis menjadi salah satu pola pikir yang akan mempengaruhi pengamalan seseorang. Oleh karena itu, kajian ini adalah interpretasi taghyi>r al-munkar dengan menelaah isi syarah untuk menemukan pemahaman pensyarah serta paradigma pensyarah dalam menjelaskan hadis tersebut. Adanya model syarah hadis dengan menukil kisah-kisah hikmah adalah sebagai penguat untuk mempermudah menangkap maksud dan pesan dalam teks hadis. Sehingga hal inilah yang kemudian dapat menjadi tolak ukur dalam mempraktikan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara yang tepat dan sesuai.
Penelitian ini difokuskan pada dua persoalan berikut: pertama, Bagaimana pemahaman Al-Jurdani mengenai hadis taghyi>rul munkar; kedua, Bagaimana model syarah hadits taghyi>rul munkar dalam kitab Al-Jawa>hir Al-lu’luiyyah. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang termasuk dalam penelitian kualitatif. Sumber data utama adalah kitab Al-Jawa>hir Al-Lu’luiyyah karya Muhammad Al-Jurdani serta bahan-bahan yang berkaitan dengan judul penelitian tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah ma’anil hadis untuk memahami maksud kandungan hadis secara tepat dan proposional. Dalam melakukan analisis data, digunakan content analysis.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Al-Jurdani dalam mensyarahi hadis taghyi>rul munkar adalah dengan menjelaskan beberapa kata perkata atau kalimat dari matan hadis meski tidak semuanya dijelaskan secara detail. Paradigma yang dipakai adalah condong kepada sufi. Dimana penjelasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan hadis taghyi>rul munkar baik dari hukum atau tentang tingkatan dalam merubah kemungkaran, Al-Jurdani menggunakan pendapat ulama sufi seperti As-Sya’rani dan Al-Ghazali. Kemudian model syarah hadis taghyi>rul munkar dalam kitab Al-Jawa>hir Al-Lu’luiyyah juga diperkuat dengan penukilan kisah-kisah hikmah sahabat, tabi’in dan para ulama ahli zuhud dan tasawuf.
20SK2023023.00 | SK PGMI 20.023 MUF h | My Library (lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain