SKRIPSI KPI
Analisis Wacana Pesan Komunikasi Dakwah Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya tentang Bela Negara
Tahun Diskursus Radikalisme yang ditulis dalam serambinews dan diposting ulang oleh aceh.tribunnews.com memberikan pemantik bagi peneliti untuk menggali lebih dalam isu serta fenomena yang terjadi ditahun-tahun terakhir ini. Segala bentuk hujatan, hoax, fitnah, hatespeach hingga istilah khilafiyah yang akan menggantikan NKRI santer diperbincangkan dikalangan kaum millennial saat ini. Segala bentuk ancaman untuk memecah belah NKRI, mengikis rasa cinta, kerukunan, dan persaudaraan yang telah dibina oleh warga negara Indonesia selama puluhan tahun sedang dirong-rong oleh golongan-golongan yang mengaku dirinya paling benar, sampai berani melakukan steorotip kafir kepada golongan lain. Kehawatiran itu dirasakan betul oleh sosok Habib Luthfi yang selalu menyampaikan tema-tema kei-Indonesia-an, sejarah, kebangsaan, toleransi, hingga memberikan fatwa bahwa Difa’il Wathon adalah Wajib. Hal ini memberi pemantik kepada peneliti untuk mencari tahu desktriptif teks serta analisis wacana pesan dakwah dari Habib Luthfi. Dari penelitian ini memiliki tujuan baik secara teoritis didalam akademis maupun praktis dalam menerapkan nilai-nilai dakwah tentang bela negara yang mampu membangun kerukunan di Indonesia. lebih serius mendalami apa makna dari cinta tanah air, serta wacana bela negara
Penelitian ini memiliki jenis pendekatan kepustakaan dengan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data-data tertulis dan bersumber dari data primer meliputi video dan berita serta data sekunder yang meliputi wawancara serta data dari berita dan buku yang menyangkut tentang penelitian ini. Adapun tehnik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, survey kepustakaan, serta study literature. Serta analisis data yang digunakan peneliti untuk membongkar lebih dalam makna bela negara yang dibawa oleh Habib Luthfi dengan memakai Discourse Analysis oleh Teun A. Van Dijk yang meliputi Critical Languange yaitu menganalisis suatu teks pesan, Social Kognitif untuk mengetahui bagaimana dai memproduksi suatu pesan dakwah, serta Discourse Context menganalisis wacana yang berkembang ditengah-tengah masyarakat.
Hingga menghasilkan temuan bahwa bela negara merupakan tema dakwah lengkap yang diajarkan oleh Islam, syariah, muamalah, akidah serta akhlak, tak berhenti sampai disitu, bela negara yang dibawa oleh habib Luthfi memberikan wacana pembaruan bahwa radikalisme bisa dilawan dengan cara mempelajari sejarah bangsa dan negara, memberikan prestasi kepada negara, serta berakidah toleran, moderat dengan terus menciptakan perdamaian-perdamaian kepada sesame warga negara.
19SK1934010.00 | SK KPI 19.010 KUM a | My Library (Lantai 3 Referensi dan Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain