SKRIPSI PAI
Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Membina Akhlak Siswa Kelas 8 Di SMP Negeri 3 Wonokerto Kabupaten Pekalongan
Siswa merupakan salah satu warga sekolah yang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh, tak terkecuali siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Secara psikologi masih sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar maupun informasi yang didapat melalui pergaulannya di luar maupun di sekolah. Walaupun guru bukanlah satu-satunya faktor penentu dalam keberhasilan sebuah pendidikan, tetapi sekolah merupakan titik sentral sebagai cermin sebuah pembelajaran sesuai doktrin yang berkembang sekarang ini. Tenaga kependidikan mempunyai andil yang sangat besar pada kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, peran guru sangat diperlukan dalam membina akhlak siswa, terlebih guru PAI.
Dari permasalahan tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran guru PAI dalam membina akhlak siswa kelas 8 di SMP Negeri 3 Wonokerto Kabupaten Pekalongan dan apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam membina akhlak siswa kelas 8 di SMP Negeri 3 Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah sebagai acuan bagi guru PAI, orang tua maupun pihak lain yang berkepentingan dalam usaha membina akhlak siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, jenis penelitian lapangan (field research) dengan mengambil tempat di SMP Negeri 3 Wonokerto Kabupaten Pekalongan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah guru PAI dan siswa kelas 8. Untuk informan pendukungnya adalah Kepala Sekolah. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawacara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa guru PAI di SMP Negeri 3 Wonokerto Kabupaten Pekalongan dalam membina akhlak siswa kelas 8 mempunyai peran sebagai pembimbing, sebagai motivator, sebagai suri tauladan, sebagai penasehat dan sebagai fasilitator. Dari beberapa peran tersebut terdapat perubahan yang positif dari pada akhlak siswanya. Namun demikian, masih tetap harus melakukan evaluasi guna mewujudkan siswa yang berakhlakul karimah seperti yang terdapat dalam VISI dan MISI sekolah. Adapun faktor pendukungnya adalah bertambahnya jam mata pelajaran PAI (Kurikulum 2013), adanya program dari sekolah dan kebijakan dari pemerintah Kab. Pekalongan dan keteladanan yang diberikan guru melalui keberlangsungan hidup di lingkungan sekolah. Sedangkan faktor penghambatnya adalah faktor keluarga, faktor media sosial, faktor lingkungan dan faktor sekolah.
19SK1921485.00 | SK PAI 19.485 AFR p | My Library (Lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain