SKRIPSI PIAUD
Implementasi Pengembangan Moral Keagamaan Anak Usia Dini Melalui Metode Pembiasaan Di RA LAB School IAIN Pekalongan Tahun Ajaran 2018/2019
Pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak manusia bermoral atau bermanusiawi. Artinya pendidikan moral adalah pendidikan yang bukan mengajarkan tentang akademik, namun non akademik khususnya tentang sikap dan bagaimana perilaku sehari-hari yang baik. Pendidikan moral keagamaan akan sangat tepat jika diimplementasikan sejak dini, yaitu sejak anak belajar di lembaga pendidikan, karena pengetahuan dan pembiasaan yang diterapkan sejak usia dini ini nantinya akan mampu menjadi pondasi agar anak menjadi kuat hingga kedepannya tidak tergoyahkan oleh apapun hal-hal yang berdampak negatif. Dalam pelaksanaan di lembaga pendidikan, metode yang cocok untuk mengimplementasikan pengembangan moral keagamaan adalah dengan metode pembiasaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana implementasi pengembangan moral keagamaan anak usia dini melalui metode pembiasaan di RA Lab School IAIN Pekalongan? (2) Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implementasi pengembangan moral keagamaan anak usia dini melalui metode pembiasaan di RA Lab School IAIN Pekalongan?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sumber data pada skripsi ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode yang digunakan yaitu metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data dengan model analisis Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa moral keagamaan anak usia dini di RA Lab School IAIN Pekalongan terbilang baik, hal ini bisa dilihat dari kemampuan anak menerapkan indikator pengembangan moral keagamaan yang diajarkan, yaitu mengetahui agama yang dianutnya, meniru gerakan beribadah dengan urutan yang benar, mengucapkan doa sebelum dan/atau sesudah melakukan sesuatu, mengenal perilaku baik/sopan dan buruk, membiasakan diri berperilaku baik, mengucapkan salam dan membalas salam, mengenal agama yang dianutnya, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, dan sebagainya, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, serta menghormati (toleransi) agama orang lain, yang mana nilai-
viii
nilai tersebut diajarkan dengan menggunakan pendekatan learning by doing dengan konsep full day school sehingga anak langsung mempraktikkan apa yang diajarkan selama seharian di sekolah, tidak sekedar mendengarkan materi pelajaran yang disampaikan. Anak-anak selalu dibiasakan melakukan hal-hal positif setiap harinya, sehingga benar-benar menjadi kebiasaan baginya, baik ketika berada pada lingkungan sekolah maupun ketika di rumah atau berbaur dengan lingkungan sekitar atau masyarakat. Jadi pembiasaan positif merupakan metode yang tepat dalam mengajarkan dan menerapkan nilai-nilai moral keagamaan pada anak usia dini. Dalam implementasinya, memiliki beberapa faktor, yang mencakup tiga aspek utama, yaitu guru, orang tua dan lingkungan. Ketiga aspek tersebut memiliki peran ganda, dapat menjadi faktor pendukung dan dapat menjadi faktor penghambat. Dapat menjadi faktor pendukung manakala guru, orang tua dan lingkungan saling bekerja sama. Dapat menjadi faktor penghambat manakala orang tua dan guru yang tidak melakukan perannya sebagaimana mestinya serta lingkungan yang bertingkah laku kurang baik.
19SK1924042.00 | SK PIAUD 19.042 KHO i | My Library (Lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain