SKRIPSI PAI
Persepsi Keluarga Buruh Tenun Tradisional Terhadap Pendidikan Akhlak Di Desa Wanarejan Utara Kecamatan taman Kabupaten Pemalang
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Persepsi Keluarga Buruh Tenun Tradisional Terhadap Pendidikan Akhlak di Desa Wanarejan Utara Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang dengan alasan apakah keluarga buruh tenun di desa Wanarejan Utara mempunyai persepsi yang tinggi untuk bisa melanjutkan pendidikan akhlak bagi keluarganya, sehingga diharapkan kehidupan keluarganya di masa depan bisa lebih baik dan sejahtera sehingga bisa mengagkat derajat keluarga, ataukah keluarga buruh tenun di desa Wanarejan Utara memang tidak mempunyai pandangan untuk bisa melanjutkan pendidikan akhlak keluarganya karena mereka beranggapan bahwa pendidikan akhlak itu tidak penting.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah pendidikan akhlak di desa Wanarejan Utara Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, dan bagaimanakah persepsi keluarga buruh tenun tradisional di desa Wanarejan Utara terhadap pendidikan akhlak di desa Wanarejan Utara Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Secara teoritis penelitian ini berguna untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat desa Wanarejan Utara pada umumnya, dan khususnya memberikan pengetahuan kepada keluarga buruh tenun di desa Wanarejan Utara tentang bagiamana pandangan keluarga buruh tenun tradisional terhadap pendidikan akhlak. Secara praktis peneliti dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana pandangan keluarga buruh tenun terhadap pendidikan akhlak sehingga masyarakat lebih mengerti tentang pentingnya pendidkan akhlak bagi keluarga
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan (field research). Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan teknik interview/wawancara dan teknik dokumentasi. Dan dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode induktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan keadaan pendidikan akhlak keluarga di desa Wanarejan Utara secara keseluruhan sudah cukup baik tetapi belum maksimal, karena sudah ada beberapa keluarga di desa Wanarejan Utara yang mampu menyelesaikan pendidikan akhlak sampai jenjang Perguruan Tinggi dan pesantren akan tetapi juga ada keluarga di desa Wanarejan Utara yang hanya mampu menyelesaikan pendidikan akhlak sampai jenjang SLTP dan Madrasah saja, apalagi bagi keluarga yang orang tuanya bekerja sebagai buruh tenun dan masyarakat buruh tenun di desa Wanarejan Utara mempunyai persepsi yang sama untuk bisa memberikan pendidikan akhlak keluarga mereka setinggi-tingginya atau paling tidak sampai jenjang SLTA dan pesantren supaya keluarga mereka memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi.
19SK1921456.00 | SK PAI 19.456 KUS p | My Library (Lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain