SKRIPSI PAI
Implementasi Pembelajaran Al Qur'an Dengan Metode Yanbu'a Di Taman Pendidikan Al-Qur'an Al-Amir Luwung Banyuputih Batang
Begitu pentingnya Al-Qur’an dalam kehidupan manusia sebagai pedoman berperilaku supaya tidak menyimpang dari apa yang telah diatur dengan baik oleh Allah SWT. wajib bagi setiap muslim untuk mempelajari, memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Suatu kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan dalam suatu pembelajaran, tidak lepas dari sistem dan model pembelajaran yang diterapkan dalam menyampaikan suatu materi, tidak terkecuali pembelajaran Al-Qur’an. Peneliti memilih tempat penelitian di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Amir Luwung Banyuputih Batang. TPQ yang pada awalnya pendiriannya menggunakan Metode Qiraati. Tetapi, pada tahun 2015 mayoritas TPQ dengan Metode Qiraati di wilayah Kecamatan Banyuputih beralih dengan menggunakan Metode Yanbu’a termasuk salah satunya adalah Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Amir. setiap juz Yanbu’a dan halaman sudah ada petunjuk tentang cara mengajarkannya. Dalam hal materi, metode Yanbu’a juga lebih lengkap dibandingkan dengan metode Qiraati. Dimana dalam metode Yanbu’a sangat ditekankan mengenai materi makhorijul huruf , khususnya pada juz-juz awal. Sedangkan dalam metode Qiraati sangat sedikit materi tentang makhorijul huruf. Selain itu, pada juz 4 Yanbu’a banyak materi yang membahas tetang tajwid sehingga ketika juz 5 anak sudah bisa membaca Al-Qur’an. Selain itu, penulisan metode Yanbu’a menyesuaikan dengan Al-Qur’an Rasm Ustmany. Sehingga pembelajaran Al-Qur’an dengan metoode Yanbu’a terbukti sangat efektif dan anak akan cepat bisa membaca Al-Qur’an. Metode ini tidak hanya mengajarkan cara membaca Al-Qur’an tetapi juga mengajarkan cara menulis dan menghafal Al-Qur’an.
Rumusan masalah yang dikaji dalam skripsi ini adalah Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Yanbu’a di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Amir Luwung Banyuputih Batang? Apa perbedaan antara metode Qiraati dengan metode Yanbu’a? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Yanbu’a di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Amir Luwung Banyuputih Batang, untuk Apa perbedaan antara metode Qiraati dengan metode. Adapun kegunaan penelitian ini adalah: satu, Kegunaan Teoritis: penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah kepustakaan pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pendidikan Islam dan dapat dijadikan wawasan ilmu pengetahuan di Taman bacaan, terutama perpustakaan IAIN Pekalongan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi rujukan
viii
atau bahan kajian untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Kedua, kegunaan Praktis: bagi TPQ penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai barometer dalam menggunakan metode pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Amir Luwung Banyuputih Batang, bagi Ustadz/Ustadzah Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi profesi guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat siswa dan lebih kreatif dalam menyelenggarakan pembelajaran di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al-Amir Luwung Banyuputih Batang, bagi Orang Tua penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan informasi tentang pentingnya penggunaan metode Yanbu’a dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di Taman pendidikan Al-Qur’an Al-Amir Luwung Banyuputih Batang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field reserch). Pendekatan penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun dalam menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwa: pertama, pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Yanbu’a di TPQ Al-Amir Luwung Banyuputih Batang adalah: kegiatan awal adalah untuk membaca do’a, absensi, menerangkan pokok pelajaran atau membaca peraga secara klasikal, kegiatan inti diisi dengan pembelajaran secara individu/ menyimak satu per satu santri (yang tidak maju muarosah Al-Qur’an), kegiatan akhir diisi dengan memberi pelajaran tambahan seperti: fasholatan, do’a dan lain sebagainya) nasihat, dan do’a penutup. Kedua, perbedaan antara metode Qiraati dengan metode Yanbu’a, yaitu: sumber pembelajaran, materi pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran.
19SK1921426.00 | SK PAI 19.426 SAR i | My Library (Lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain