SKRIPSI PAI
Konsep Manusia Dalam Pendidikan (Analisis Komparatif Pemikiran Muhammad Iqbal Dan Jean Paul Sartre)
Skripsi ini mengkaji tentang pemikiran manusia menurut pendapat Muhammad Iqbal dan sartre. Pengkajian ini dilatarbelakangi oleh perlunya pandangan baru dalam pendidikan untuk memformulasikan konsep baru dalam pendidikan. Pendidikan di Indonesia yang dianggap mulai kehilangan arahnya disebabkan karena pendidikan yang kurang humanis. Dengan basis konsep diri maka, akan dirumuskan konsep manusia dalam pendidikan dan tokoh yang diambil pemikirannya adalah Muhammad Iqbal dan Jean Paul Sartre
Permasalahan dalam skripsi ini meliputi: Pertama, Bagaimana Konsep Manusia dalam Pendidikan menurut Muhammad Iqbal; Kedua, Bagaimana Konsep Manusia dalam Pendidikan menurut Jean Paul Sartre; Ketiga, Bagaimana komparasi Konsep Manusia dalam Pendidikan menurut pemikiran Muhammad Iqbal dan Jean Paul Sartre. Tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mendeskripsikan konsep manusia dalam pendidikan menurut Muhammad Iqbal dan Jean Paul Sartre kemudian mengkomparasikan kedua konsep tersebut. Kegunaan penelitian ini secara teoritis adalah: memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan karena ingin memperkenalkan aliran eksistensialisme sebagai salah satu aliran filsafat baru dalam pendidikan; Memberikan inspirasi agar lebih banyak mengkaji aliran-aliran filsafat baru yang lain untuk dijadikan sebagai sebuah filsafat pendidikan; Salah satu bentuk pengembangan Filsafat Pendidikan dengan pengkajian aliran-aliran filsafat untuk memformulasikan teori atau konsep yang baru.Sedangkan secara praktis adalah diharapkan dapat berguna dalam memberikan sumbangan pemikiran untuk sistem pendidikan di masa yang akan datang. Dapat pula dijadikan refrensi atau rujukan untuk perbaikan sistem pendidikan yang telah ada.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), pendekatan penelitannya yakni pendekatan filsafat (philoshopical approach), jenis penelitiannya merupakan penelitian kualitatif, teknik pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Analisis data menggunakan content analisys (kajian isi) atau deskriktif analisis.
Simpulan hasil penelitian ini adalah Manusia ideal dalam pendidikan menurut Iqbal adalah Insan Kamil yang tercermin dalam diri Nabi Muhammad SAW. Secara spesifik diharapkan mampu untuk memahami jati dirinya sendiri dengan mengenali potensi dan kemampuan yang dimiliki, memiliki kebebasan dan kreativitas untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki, seimbang dalam berbagai aspek dan sisi serta terbuka terhadap hal baru dan perubahan. Sedangkan konsep manusia menurut Sartre yang dapat diterapkan dalam pendidikan antara lain: Pertama, mampu mengenali jati dirinya dan membentuk dirinya sendiri secara otonom. Sehingga mampu untuk menjadi sesuai yang diinginkan berdasarkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki; Kedua,
viii
bertanggung jawab dan mau menerima resiko dari setiap perbuatan yang dilakukan; Ketiga, memiliki kebebasan yang terkontrol. Dengan kebebasan memberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas berdasarkan ide-ide yang dimiliki; Terakhir, optimistis dan visioner yang membuat manusia akan selalu ingin berkembang dengan penuh kepercayaan diri dan pandangan-pandangan tentang masa depan. Persamaan pandangan Sartre dan Iqbal tentang konsep manusia menyangkut beberapa antara lain: Pertama, Pentingnya mengembangkan potensi diri. Kedua, Memanfaatkan kebebasan yang dimiliki untuk bersikap kreatif; Ketiga, Optimis dan visioner dalam memaknai diri sendiri. Perbedaan pandangan Sartre dan Iqbal tentang konsep manusia menyangkut beberapa antara lain: Pertama, Konsep diri ideal yang dikemukakan Iqbal lebih spesifik dan memliki prototipe yang jelas. (Insan Kamil dengan Nabi Muhammad SAW sebagai contohnya). Sedangkan Sartre menganggap jati diri manusia hanya bisa dijabarkan dan didefinisikan oleh masing-masing individu atau lebih general. Kedua, Iqbal memandang kebebasan suatu jalan untuk menjalankan tanggung jawab manusia sebagai wakil tuhan. Sedangkan Sarte menganggap kebebasan dan tanggung jawab sebagai hubungan kausalitas (hukum sebab akibat). Ketiga, jika dimasukkan ke dalam aliran filsafat pendidikan yang telah ada. Pemikiran Sartre lebih mengarah pada aliran progresivisme dan Iqbal mengarah pada aliran rekonstruksionisme.
19SK1921413.00 | SK PAI 19.413 AMR k | My Library (Lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain