SKRIPSI PAI
Kegiatan Ektrakurikuler Sebagai Model Pengembangan Diri Peserta Didik Di Madrasah Ibtidaiyah islamiyah Degayu 01 Kota Pekalongan
Di era globalisasi ini dunia pendidikan dihadapkan pada masalah yaitu lulusan sekolah atau madrasah tidak mampu menjawab tantangan kehidupan dalam masyarakat, terlebih menghadapi permasalahan kemerosostan nilai-nilai moral spiritual, krisis kepribadian generasi bangsa. Berangkat dari fenomena inilah menjadi latar belakang penulis sehingga terdorong untuk melakukan penelitian dengan memfokuskan tentang pengembangan diri peserta didik yang dilaksanaan di MII Degayu 01
Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimana perencanaan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan? 2) Bagaimana pelaksanaan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan? 3) Bagaimana evaluasi keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan? 4) Faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan?, Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui perencanaan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan 2) Untuk mengetahui pelaksanaan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan, 3) Untuk mengetahui evaluasi keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan, 4) Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan, sedangkan kegunaan penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan ilmiah di bidang pendidikan, khususnya tentang pengembangan kepribadian peserta didik.
Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif, jenis penelitian lapangan (Field Research). Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data, digunakan metode deskriptif, yaitu teknik yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada, baik mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi.
Hasil penelitian: 1) Perencanaan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan yang sudah dilakukan bertujuan agar terbentuk karakter siswa dan mengasah bakat dan minat anak serta dapat menanamkan rasa iman dan taqwa sesuai dengan visi dan misi sekolah. Adapun program kegiatan ekstrakurikuler di sekolah itu meliputi: Muhadloroh (Public Speaking), Pramuka, Keolahragaan, Kesenian dan Paskibra; 2) Pelaksanaan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di
viii
MII Degayu 01 Pekalongan dilakukan dengan penjadwalan secara rutin selama satu minggu sekali. Upaya yang dilakukan dalam membentuk karakter peserta didik dan mengasah bakat dan minat siswa dengan cara memasukkan nilai-nilai rohani seperti yang ada kegiatan muhadloroh, keteladanan, pembiasaan di masing-masing kegiatan ekstrakurikuler tersebut; 3) Evaluasi ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan dapat di lihat dari keantusiasan peserta didik yang dilihat dari absensi yang ada di masing-masing kegiatan ekstrakurikuler serta buku evaluasi peserta yang dimiliki oleh masing- masing pembina kegiatan ekstrakurikuler yang dimana setiap kegiatan ekstrakurikuler memiliki cara tersendiri dalam mengevaluasi peserta didiknya dan dilihat di rapor madrasah yang dijadikan sebagai muatan lokal. 4) Untuk faktor-faktor yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan ekstrakurikuler sebagai model pengembangan diri peserta didik di MII Degayu 01 Pekalongan bisa dilihat dari dukungan penuh dari pihak kepala madrasah, dewan guru serta peran serta pembina kegiatan ekstrakurikuler dan antusias siswa kemudian sarana prasarana yang tersedia untuk menunjang kegiatan. Faktor penghambat dalam pelaksanaan model pengembangan diri siswa di MII Degayu 01 Pekalongan dapat dilihat dari ketidakhadiran kakak pembina jika berhalangan hadir untuk mengisi kegiatan, siswa yang tidak masuk kegiatan tanpa izin, orang tua yang menjemput anaknya sebelum jam kegiatan ekstrakurikuler selesai dan ada beberapa sarana dan prasarana yang perlu diperbarui serta tidak ada ruangan khusus untuk kesenian.
19SK1921404.00 | SK PAI 19.404 FAJ k | My Library (Lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain