SKRIPSI PAI
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments) Dalam Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII Di MTS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang
Agustiani, Winda. 2021114332, 2018. Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII di MTs Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/PAI Institut Agama Islam Negeri Pekalongan. Pembimbing: Dra. Hj. Fatikhah, M.Ag
Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif TGT, Sejarah Kebudayaan Islam
Pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di sekolah, selama ini guru terbiasa menggunakan metode konvensional dan cenderung monoton yaitu menggunakan metode ceramah, sehingga banyak siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dan pembelajaran hanya didominasi oleh mereka yang pandai. Mts Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) karena dirasa lebih efektif untuk mengatasi sikap pasif, pembelajaran yang membosankan serta dapat memproleh prestasi akademik yang baik.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama, Bagaimana implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada kelas VIII di MTs Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang, kedua, Apa saja kelebihan dan kekurangan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada kelas VIII di MTs Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Metode pengumpulan data menggunakan metode, observasi, interview, dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan analisis teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi mmodel pembelajaran kooperatif tipe TGT dilaksanakan melalui tiga kegiatan yaitu: a) kegiatan pendahuluan yang meliputi: salam dan doa, memberikan appersepsi dan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan langkah-langkah penggunaan metode TGT (Teams Games Tournaments), b) kegiatan inti yang meliputi: penyampaian materi yang dilakukan oleh guru, pembentukan dan pelaksanaan tugas kelompok oleh siswa, palaksanaan turnamen dan pemberian penghargaan kelompok. c) kegiatan penutup yang meliputi: refleksi, kesimpulan, evaluasi, serta doa dan salam penutup. Kedua, Kelebihan dan kekurangan Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII di MTs Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang sebagai berikut: kelebihan: 1) Dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) siswa menjadi bersemangat dalam belajar. 2) Siswa tidak terlalu bergantung pada guru dan dapat
viii
melatih kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber belajar dari siswa ynag lain melalui diskusi, 3) Dapat menumbuhkan sikap positif dalam diri siswa seperti kerjasama, toleransi, serta dapat menerima pendapat orang lain, 4) melatih setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5) Dapat meningkatkan prestasi akademik siswa. 6) Dengan waktu yang relatif singkat mampu menguasai materi secara mendalam, 7) Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain. Kekurangan: 1) Membutuhkan waktu yang cukup lama unutuk mengenalkan metode TGT (Teams Games Tournaments) kepada siswa.2) Menimbulkan suasana gaduh di dalam kelas, 3) Penilaian yang diberikan dalam metode TGT (Teams Games Tournaments) di dasarkan pada hasil kerja kelompok, sehingga tidak bisa digunakan untuk mengukur pencapaian keberhasilan individual. 4) Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) ini mengakibatkan siswa ketergantungan kepada siswa yang lain. 5) Dalam metode TGT (Teams Games Tournaments) yang menjadi tutor adalah siswa sendiri. Sehingga materi belum bisa dipahami dengan baik, berbeda dengan metode lain dimana guru memberikan materi secara langsung, 6) Waktu yang dihabiskan siswa dalam berdiskusi cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan.
19SK1921366.00 | SK PAI 19.366 AGU i | My Library (Lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain