SKRIPSI PAI
Model Pendidikan Multikultural Pondok Pesantren An Nuriyah Soko Tunggal Abdurrahman Wahid Tembalang Semarang
Alfarisi, Salman.2018. Model Pendidikan Multikultural Pondok Pesantren An-Nuriyah Soko Tunggal Abdurrahman Wahid Tembelang Semarang. Skripsi Fakultas/Jurusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/Pendidikan Agama Islam. Dr. H. A. Ubaedi Fathuddin, M.A
Kata Kunci : Model Pendidikan Multikultural, Pondok Pesantren An-Nuriyah Soko Tunggal Abdurrahman Wahid
Pemahaman mengenai keragaman budaya atau multikultur perlu dimiliki seluruh anggota masyarakat untuk menghindari konflik yang mungkin terjadi akibat perbedaan-perbedaan yang ada. Pendidikan berbasis multikultural merupakan proses pendidikan yang lebih mengarah pada upaya menghargai perbedaan diantara sesama manusia sehingga trerwujud ketenangan dan ketentraman dalam tatanan kehidupan masyarakat. Pondok Pesantren An-Nuriyah Soko Tunggal Abdurrahman Wahid merupakan sebuah Ponpes yang terkenal karena keberagamannya dengan melaksanakan pendidikan multikultural. Selain itu karena keberagaman etnik santri-santrinya dan keberagaman agama yang dianut santri-santrinya, tidak hanya santri yang beragama Islam saja yang mengaji bersama Gus Nuril di pondok tersebut melainkan “santri-santri” yang berasal dari kepercayaan lain.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana profil Pondok Pesantren An-Nuriyah Soko Tunggal Abdurrahman Wahid Tembalang Semarang ?Bagaimana model pendidikan multikultural Pondok Pesantren An-Nuriyah Soko Tunggal Abdurrahman Wahid Tembalang Semarang?Bagaimana cara penanaman nilai-nilai multikultural Pondok Pesantren An-Nuriyah Soko Tunggal Abdurrahman Wahid Tembalang Semarang ?. Tujuan dari penelitian ini Mengetahui dan memahami model pendidikan multikultural yang diterapkan dalam pendidikan di Pondok Pesantren An-Nuriyah Soko Tunggal Abdurrahman Wahid. Mengetahui proses penanaman nilai-nilai multikultural Pondok Pesantren An-Nuriyah Soko Tunggal Abdurrahman Wahid Tembalang Semarang.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data primer adalah kyai, ustadz dan santri sedangkan sumber data sekunder adalah yaitu dokumentasi yang relevan. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan analisis data diskriptif.
19SK1921211.00 | SK PAI 19.211 ALF m | My Library (Lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain