TA PERBANKAN SYARIAH
Mekanisme Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Produk IMBT (Ijarah Muntahiya Bit Tamlik) Di KJKS BMT Ankasa Kedungwuni Pekalongan
Salah satu kegiatan di KJKS BMT ANKASA Kedungwuni Pekalongan adalah menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat melalui pembiyaan ataupun tabungan. KJKS BMT ANKASA merupakan lembaga keuangan syariah yang bertujuan membangun ekonomi daerah yang lebih maju dan berprinsip syariah khususnya didaerah Kedungwuni Pekalongan. Untuk meminimalisir pembiayaan bermasalah, KJKS BMT ANKASA Kedungwuni Pekalongan lebih mempercayai anggotanya dalam memberikan pembiayaan dibanding nasabah baru, karena anggota koperasi lebih mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi guna memajukan KJKS BMT ANKASA itu sendiri.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mekanisme penyelesaian pembiayaan bermasalah di KJKS BMT ANKASA Kedungwuni Pekalongan dan untuk mengetahui penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah yang dihadapi oleh KJKS BMT ANKASA Kedugwuni Pekalongan dalam menyelesaiakan pembiayaan bermasalah. Kegunaan penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan manfaat dan wawasan baik bagi penulis maupun pembaca dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah di KJKS BMT ANKASA Kedungwuni Pekalongan.
Jenis peneliian ini menggunakan penelitian lapangan (Field Research). Sumber data penulis yang dikumpulkan yaitu sumber data primer melalui hasil wawancara, sumber data sekunder meliputi buku-buku yang terkait dengan pembiayaan bermasalah dan dokumen di KJKS BMT ANKASA Kedungwuni Pekalongan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumenter yang berkaitan langsung dengan pembiayaan bermasalah.
Hasil penelitian yang penulis peroleh dari mekanime penyelesaian pembiayaan bermasalah pada produk Ijarah Muntahiyah Bittamlik meliputi 3R yaitu Rescheduling (penjadwalan kembali), reconditioning (persyaratan kembali), dan restruktuing(penataan kembali) dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah di KJKS BMT ANKASA Kedungwuni Pekalongan yaitu tim penagih belum cakap dalam menganalisa tentang informasi nasabah, belum adanya kesadaran dari nasabah atas akad yang telah disepakati, kurang pengetahuan nasabah dalam menjalankan usahanya, penyalahgunaan dana yang diberikan kepada nasabah, dana yang digunakan tidak cukup dalam menjalankan usahanya, aspek pasar kurang mendukung, adanya pengaruh lain diluar usaha.
Kata Kunci: Ijarah MuntahiyahBittamlik, Pembiayaan Bermasalah
18TA1842109.00 | TA D-3PBS 18.109 BAY m | My Library (lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain