Laporan Penelitian
Mengungkap Problematika Rendahnya Kemampuan Baca Tulis Quran Mahasiswa (Studi Kritis Terhadap Pembelajaran BTQ di Tingkat MA, SMA, SMK se Karesidenan Pekalongan)
Salah satu indikator kualitas lulusan PTKI adalah kemampuan Baca Tulis Al Quran (BTQ). Akan tetapi ada beberapa kasus di IAIN Pekalongan, pada ujian komprehensif beberapa mahasiswa terdeteksi kemampuan BTQ yang sangat minim, bahkan belum paham huruf mana yang harus digabung dan dipisah. Ada beberapa kemampuan penyebab terhadap rendahnya kemampuan BTQ , diantaranya adalah kemampuan BTQ input mahasiswa yang rendah, sistem placement test BTQ yang kurang berhasil, pembelajaran BTQ yang tidak efektif, sistem ibadah tilawah dan ujian komprehensif yang tidak efektif. BTQ di kota Pekalongan sudah diwajibkan di setiap jenjang sekolah dan ditetapkan melalui PERDA sehingga pelaksanaannnya sudah diatur oleh Pemerintah Kota. Akan tetapi di lain daerah pembelajaran BTQ masuk dan merupakan bagian kecil dalam pembelajaran PAI sehingga dapat dipastikan bahwa pembelajaran BTQnya tidak efektif yang kemudian menghasilkan lulusan yang kemampuan BTQ yang rendah dan siswa terlalu nyaman Comfort Zone karena tidak ada konsekwensi dari sekolah terhadap siswa yang kemampuan BTQnya rendah. Strategi yang dilaksanakan oleh IAIN Pekalongan sejak mahasiswa masuk kampus sampai lulus adalah, placement test BTQ, Pembelajaran BTQ, Ujian Ibadah Tilawah, Ujian Komprehensif. Akan tetapi ada beberapa kelemahan pada tiap tahapnya. Diantaranya tidak ada standarisasi kemampuan penguji placement test BTQ, belum ada koordinasi yang harmonis antara pembelajaran BTQ dengan pelaksanaan ujian ibadah tilawah dan komprehensif.
18LP180045.00 | LP 18.045 MUT m | My Library (lantai 3, Laporan Penelitian) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain