SKRIPSI EKOS
Perilaku Pedagang Bakso di Pasar Doro Kabupaten Pekalongan dalam Perspektif Etika Bisnis Islam
x
Abstrak
Makanan merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk manusia, oleh karena itu dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan manusia sekarang ini mulai banyak ragam jenis makanan baik yang berasal dari olahan sayuran maupun dari dari daging hewani, salah satunya adalah bakso, makanan yang berasal dari daging sapi ini sudah banyak di jual sebagai salah satu makanan yang banyak peminatnya, sehingga banyak para pelaku bisnis memilih untuk berdagang bakso.Melihat peluang bisnis yang menguntungkan tersebut maka banyak para pedagang berusaha untuk menjalankan bisnisnya. Namun masih banyak para pedagang yang melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam berdagang. Masalah yang rawan terjadinya penyimpangan adalah para pedagang bakso yang berada di pasar tradisional. Perilaku menyimpang ditemukan pada pedagang di pasar tradisional antara lain mencampur makanan dengan bahan berbahaya(zat-zat bahaya), pengoplosan bahan makanan kualitas baik dan buruk, dan mencampur dengan barang haram.
Pada tahun 2005 pernah terjadi sidak yang dilakukan dinas kesehatan yang ada di pasar Doro kepada seluruh pedagang bakso, dan dari 15 pedagang yang ada di pasar Doro ada 5 dari pedagang bakso yang mencampur bakso dengan formaln dan pengenyal makanan. Oleh sebab itu disini peneliti ingin meneliti apakah masih ada pedagang yang melakukan kecurangan dalam mengolah bahan bakso dan pelengkapnya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pedagang bakso di Pasar Doro Kabupaten Pekalongan. Sementara data sekunder diperoleh dari arsip dokumen pihak pasar Doro Kabupaten Pekalongan. Dalam teknik pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara,dan dokumentasi.
faktor-faktor seperti dari interpretasi hukum, lingkungan, dan kondisi. Mereka semua sudah menerapkannya mulai dari ibadah dan cara mereka bermuamalah (jual-beli) memperhatikan konsumen agar tidak menyalahi kode etik dengan tetap menjaga hak-hak dari konusumen, serta siap dan tetap semangat dalam setiap kondisi yang kurang baik mereka tetap menginginkan dan mempertahan profesionalitas dari pekerjaan yang sudah mereka geluti sejak lama dengan mempertahankan kualitas barang dagangannya bahkan disaat harga bahan makanan membuat bakso mahal, dan tidak menganggap pesaing usaha bukan sebagai musuh melainkan sebagai penguat mental dan untuk lebih memacu semangat mereka dalam berjualan. Hasil penelitian mengenai perilaku pedagang bakso dapat disimpulkan dari mulai membeli bahan untuk pembuatan bakso, kemudian mengolah, menjual, dan pada akhirnya melayani pembeli sudah diterapkan sudah sesuai dengan prinsip berbisnis yang Rasulullah anjurkan seperti: tauhid, keseimbangan, kehendak bebas, pertanggungjawaban, dan Ihsan.
Kata kunci: Faktor Pembentuk Perilaku, Perilaku, Pedagang,
18SK1841185.00 | SK EKOS 18.185 HAF p | My Library (Lantai 3 Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain