SKRIPSI BPI
Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam Sebagai Upaya Meminimalisir Perilaku Agresif Terhadap Warga Binaan Pelaku Penganiayaan Di Lapas Kelas II A Kota Pekalongan
Lapas Kelas II A Kota Pekalongan adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap warga binaan pemasyaarakatan yang ada di Kota Pekalongan. Di mana terdapat bermacam-macam kasus warga binaan diantaranya perilaku agresif pelaku penganiayaan yang tentu perlu mendapatkan pertolongan agar mereka dapat kembali ke jalan yang benar, serta dapat menyelesaikan segala masalah yang dihadapi dan diarahkan kepada jalan yang baik, yakni jalan yang diridhai Allah SWT. Maka di sinilah sangat diperlukan adanya bimbingan konseling Islam.
Berdasarkan dari pemikiran di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah yaitu: bagaimana perilaku agresif warga binaan pelaku penganiayaan di Lapas Kelas II A Kota Pekalongan?, dan bagaimana pelaksanaan bimbingan konseling Islam sebagai upaya meminimalisir perilaku agresif terhadap warga binaan pelaku penganiayaan di Lapas Kelas II A Kota Pekalongan?. Tujuannya adalah untuk mengetahui perilaku agresif warga binaan pelaku penganiayaan di Lapas Kelas II A Kota Pekalongan dan untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan konseling Islam sebagai upaya meminimalisir perilaku agresif terhadap warga binaan pelaku penganiayaan di Lapas Kelas II A Kota Pekalongan. Kegunaan secara teoritis, diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran ilmiah yang dapat menambah pengetahuan dalam bidang ilmu bimbingan konseling Islam dan secara praktis, dapat dijadikan pedoman bagi Lembaga Pemasyarakatan untuk memberikan masukan-masukan terhadap pelaksanaan yang digunakan dan bagi lembaga pendidikan, lembaga konseling dapat dijadikan sebagai salah satu contoh dalam pelaksanaan bimbingan konseling Islam.
Jenis penelitian adalah jenis penelitian lapangan, dengan mengunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi sedangkan teknik analisis datanya dengan analisis data deskriptif.
Hasil penelitian diketahui bahwa: 1. Perilaku agresif warga binaan pelaku penganiayaan yaitu permasalahan hutang-piutang yang berakhir dengan agresif verbal yaitu cekcok antar warga binaan, berkata-kata kasar, tidak adanya perhatian dari keluarga dan permusuhan seperti perasaan ingin menyakiti serta ketidakadilan antar warga binaan dan yang mempengaruhi perilaku agresif itu seperti emosional, gampang marah, tidak dibesuk oleh keluarga, yang menjadikan warga binaan berperilaku agresif. 2. Pelaksanaan bimbingan Islam menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan media speaker, mikrofon, kitab dan sarana
viii
prasarana pendukung yaitu meja kecil, sajadah dan kipas angin. 3. Sedangkan konseling Islam melalui tiga tahap (awal, pertengahan dan akhir) dengan menggunakan teknik konseling yaitu latihan spiritual dan menjalin kasih sayang menggunakan metode eklektik dengan sarana prasarana yaitu kipas angin dan sajadah.
18SK1835050.00 | SK BPI 18.050 LES p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain