SKRIPSI BPI
Implementasi Bimbingan Konseling Islam Dalam Pengembangan Penyesuaian Diri Santri Baru Di Pondok Pesantren Al-Falah moga Kabupaten Pemalang
Latar belakang masalah, Penyesuaian diri dipahami sebagai interaksi seseorang yang kontinyu dengan dirinya sendiri, orang lain, dan dunianya. Pada dasarnya kemampuan pribadi untuk menyesuaikan diri dibentuk oleh kebudayaan yang dianut individu yang bersangkutan. Diluar ruang lingkup kebudayaan, kadang-kadang manusia serba bingung karena dihadapkan dengan kebudayaan/ kebiasaan yang berbeda. Kemampuan penyesuaian diri juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman setiap individu. Seperti yang harus dilakukan oleh santri baru yang sedang belajar ilmu agama di pondok pesantren. Santri baru yang bisa menyesuaikan diri dengan baik di pondok pesantren tidak serta-merta hasil usaha diri santri sendiri, namun ada bantuan dari orang lain, yaitu pengurus pondok pesantren yang telah memberikan pendampingan dan bimbingan terhadap santri baru agar dapat menyesuaikan diri di pondok pesantren.
Rumusan masalah, bagaimana penyesuaian diri santri baru di pondok pesantren Al-Falah Moga?, bagaimana implementasi bimbingan konseling Islam dalam pengembangan penyesuaian diri di pondok pesantren Al-Falah Moga?. Tujuan penelitian untuk mengetahui penyesuaian diri santri baru di pondok pesantren Al-Falah Moga, untuk mengetahui implementasi bimbingan konseling islam dalam pengembangan penyesuaian diri di pondok pesantren Al-Falah Moga.
Metode penelitian, jenis penelitian ini yaitu jenis penelitian kualitatif dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian lapangan (field research), metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi, untuk metode analisis data menggunakan analisis data model Miles dan Huberman yang dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi.
Hasil penelitian, bahwa penyesuaian diri santri baru di pondok pesantren Al-Falah Moga Kab. Pemalang meliputi tiga aspek yaitu, penyesuaian diri terhadap teman sebaya. Dalam menjalin hubungan pertemanan satu dengan lain, terkadang membutuhkan kecocokan dan timbal balik dari setiap individu, Sehingga mereka merasa nyaman selama berada di pondok pesantren. penyesuaian diri terhadap kegiatan pondok pesantren. yang baik mempunyai hubungan dengan penyesuaian diri terhadap teman sebaya yang baik juga. Karena pada awal penyesuaian diri hubungan baik dengan teman merupakan dorongan agar santri baru dapat menyesuaikan diri dengan kegiatan pondok pesantren. penyesuaian diri terhadap lingkungan pondok pesantren. Pelaksanaan bimbingan
xiii
konseling Islam dalam pengembangan penyesuaian diri santri baru di pondok pesantren Al-Falah Moga yang dilakukan pengurus menggunakan model bimbingan konseling Islam yang meliputi metode konseling individu, metode moddeling, metode kerjasama pihak lain, dan metode home visit. Pada metode yang digunakan mempunyai tahapan kasus/ permasalahan yang berbeda. Dan proses pelaksanaan bimbingan konseling Islam digolongkan menjadi dua fase yaitu fase bimbingan, fase pencegahan sebelum terjadinya masalah dan fase konseling ketika sudah timbul gejala-gejala permasalahan. Dari implementasi bimbingan konseling Islam yang dilakukan pengurus dalam pengembangan penyesuaian diri santri baru di pondok pesantren Al-Falah Moga Kab. Pemalang mengalami sebuah perubahan perkembangan yang baik. Dapat dilihat dari sikap santri baru saat ini di pondok pesantren mulai bisa mengahargai dan mau menerima otoritas pondok pesantren; mau berpartisipasi dalam kegiatan pondok; mempunyai hubungan sosial yang baik dengan teman pondok pesantren, para ustadz dan pengurus di pondok pesantren; dan menerima tanggungjawab yang diberikan pondok pesantren.
18SK1835049.00 | SK BPI 18.049 NUR i | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain