SKRIPSI PGMI
Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Batik di kelasIV MII PRINGLANGU 01 Pekalongan
Pengembangan kurikulum harus dilakukan sesuai dengan potensi daerah, keragaman potensi daerah dan lingkungan. Implikasinya adalah struktur kurikulum harus ada muatan lokal (local content). Pendidikan muatan lokal (mulok) diharapkan mampu untuk mengajak peserta didik untuk mencintai daerahnya sendiri, mencintai hasil karya daerahnya, mengetahui budaya daerahnya dan hal lain yang bersifat lokal. Batik merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia dan dijadikan sebagai mahakarya warisan budaya asli Indonesia sebagaimana yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada tanggal 2 oktober 2009. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana implementasi kurikulum muatan lokal batik di kelas IV MII Pringlangu 01 Pekalongan? Dan apa faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi kurikulum muatan lokal batik di kelas IV MII Pringlangu 01 Pekalongan? Dengan tujuan: untuk mendeskripsikan dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi kurikulum muatan lokal batik di kelas IV MII Pringlangu 01 Pekalongan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar belakang MII Pringlangu 01 Pekalongan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat bantu berupa pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis Miles dan Huberman yang terdiri dari data reduction, data display, dan verification.
18SK1823042.00 | SK PGMI 18.042 FAR i | My Library (Lantai 3, Literatur Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain