SKRIPSI IAT
Pemahaman Majelis Ta'lim Aqaidul Khomsin Kota Pekalongan Terhadap Ayat-Ayat Sifat Tuhan
Penelitian ini akan menjelaskan mengenai pemahaman ayat-ayat dua puluh sifat Wajib Allah dari sebuah Majelis di Kota Pekalongan dengan berkonsentrasi dalam kajian akidah Islam yang dikenal dengan Mejelis Ta’lim Aqaidul Khomsin, bentuk pemahaman dari majelis tersebut akan dilihat dari pendekatan teologi dan tafsir sehingga penelitian ini diharapkan dapat mengelaborasikan pemahaman majelis tersebut terhadap ayat-ayat al-Quran yang melandasi dua puluh sifat wajib Allah. Rumusan masalah yang diajukan yaitu menanyakan ayat apa saja yang digunakan lalu bagaimana pemahamannya, Sehingga melalui penelitian ini akan diketahui apakah pemahamannya secara teologis sesuai dengan yang difahami Ulama kalam dan pemahaman ayatnya sesuai dengan Ulama Tafsir. Sehingga Mejelis Ta’lim Aqaidul Khomsin sebagai salah suatu lembaga pendidikan non-formal secara ilmiah pemahamannya terhadap al-Quran dapat diketahui.
Penelitian ini adalah field research menggunakan tehnik penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber primer pada penelitian ini adalah pendiri majelis, para ustad yang memberikan materi dan santri majelis tersebut. tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi kemudian data tersebut dianalisis menggunakan tehnik analisis dengan tahap reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ayat al-Quran yang digunakan pada dua puluh sifat Allah adalah surat as-Sajdah ayat 4, al-H}adid ayat 3, ar-Rahma>n ayat 27, asy-Syu>ra> ayat 11, al-Ankabu>t ayat 6, Al-Ikhla>s ayat 1, an-Nahl ayat 77, al-Buru>j ayat 16, an-Nu>r ayat 35, al-Furqa>n ayat 58, al-Baqarah ayat 224, al-Hujurat ayat 18, dan an-Nisa’ ayat 164. Susunannya merujuk dari Al-Habib Usman bin Abdullah dari kota tangerang. Kemudian pemahamannya terhadap ayat al-Quran berdasarkan dua tahap, pertama, ayat yang melandasi sifat Tuhan ini secara keseluruhan untuk menghindari pemahaman terhadap penyamaan antara sifat Tuhan dengan makhluk di tengah masyarakat, pembedaan tersebut sebagaimana yang difahami Ulama kalam Asy’ariyah dan Matu>ri>diyah. Kedua pembahasaan, ayat sifat Allah pengungkapannya harus sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan konsep kalam Asy’ariyah dan Matu>ri>diyah, sebab jika tidak demikian dapat dikatakan kafir qauliy bahkan i’tiqadiy. Perbedaan pemahaman dari beberapa Para Ulama Tafsir yang paling menonjol yaitu pada sisi kontekstualisasi ayat, selebihnya yaitu pada permasalahan pengungkapan dan metode yang digunakan.
18SK1831003.00 | SK IAT 18.003 FAH p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain