SKRIPSI HKI
Pola Bermazhab Para Penganut Mazhab Syafii (Studi Terhadap Sikap Para Ustad dan Masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo Desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang Mengenai Taaddud Al-Jum'ah)
Di Dukuh Pulo desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang terdapat dua masjid yang digunakan untuk salat Jumat. Padahal para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan mengaku bermazhab Syafi’i dan mengetahui hukum Ta’addud Al-Jum’ah. Namun mereka lebih memilih mendirikan masjid baru dan menyebabkan Ta’addud Al-Jum’ah. Dengan alasan bahwa salat Jumat yang hanya dengan satu azan kurang afdal. Oleh karena permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pola bermazhab para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Mengapa para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo mendirikan salat Jumat pada dua masjid dalam satu desa, padahal imam Syafi’i tidak memperbolehkan Ta’addud Al-Jum’ah?. 2) Bagaimana pola kebermazhaban para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo dalam konteks Ta’addud Al-Jum’ah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) di dukuh Pulo desa Kebagusan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dengan obyek pola bermazhab para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo desa Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang . Sumber data penelitian ada dua macam sumber data primer dan skunder. Sumber data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan observasi, sumber data sekunder dengan dokumen. Analisis penelitian ini yaitu analisa kualitatif dengan metode deskriptif interaktif.
Hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa : 1) Penyebab adanya Ta’addud Al-Jum’ah di dukuh Pulo dilatar belakangi oleh keorganisasian yaitu para ustad dan masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) yang menghendaki salat Jumat dengan dua azan. 2) Pola bermazhab di kalangan para ustad Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo, bahwa terdapat beberapa tingkatan bermazhab yang digunakan para ustad Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo yaitu taqlid kepada Ulama Syafi’iyyah, ittiba’ kepada Ulama Syafi’iyyah atau imam Syafi’i langsung dan taqlid kepada imam Syafi’i langsung. Pola bermazhab di kalangan masyarakat awam Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo, bahwa masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) Dukuh Pulo termasuk menganut pola bermazhab secara taqlid. Akan tetapi dalam bertaqlid terdapat beberapa bentuk tingkatan yaitu: taqlid kepada guru ngaji/ ustad dan taqlid kepada Ulama Syafi’iyyah.
18SK1811069.00 | SK HKI 18.069 KIS p | My Library (lantai 3, Karya Ilmiah) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain