TESIS PAI
Implementasi Manajemen Branding Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam di SD Muhammadiyah Paesan "Program Khusus" Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
Dunia pendidikan saat ini, memasuki era persaingan yang ketat dan kompetitif.
Setiap sekolah bersaing untuk meningkatkan mutu pendidikan, agar mendapatkan murid
sebanyaknya. Manajemen branding merupakan salah satu bentuk usaha dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Branding dari suatu sekolah menjadi sangat penting untuk
diciptakan dan diharapkan dapat meningkatkan mutu sekolah. Sebagaimana yang dilakukan
oleh SD Muhammadiyah Paesan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan yang menjadikan
"Program Khusus" sebagai branding sekolah. Tujuan penelitian ini adalah Pertama,
mengeksplorasi implementasi manajemen branding dalam meningkatkan mutu pendidikan
islam di SD Muhammadiyah Paesan. Kedua, mengeksplorasi faktor pendukung dan
penghambat dalam implementasi manajemen branding di SD Muhammadiyah Paesan.
Ketiga, mengeksplorasi konsep “Program Khusus” sebagai branding dalam meningkatkan
mutu pendidikan Islam di SD Muhammadiyah Paesan.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Paesan “Program Khusus” Kedungwuni
Pekalongan. Informan penelitian ini terdiri dari pengurus majelis dikdasmen PCM
Kedungwuni, kepala sekolah, guru, karyawan, dan wali murid. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik keabsahan data dengan
menggunakan triangulasi data, teori, dan metode. Sedangkan dalam teknik analisa data
menggunakan model Miles dan Hubberman yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah pertama, proses implementasi manajemen branding di SD
Muhammadiyah Paesan “Program Khusus” terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap
perencanaan; para stakeholders sudah berkomitmen untuk meningkatkan mutu melalui
brand extension dari sekolah unggulan. Tahap pengorganisasian; terdapat pembagian tugas
dalam membentuk brand equity. Tahap pelaksanaan; terdapat kerjasama yang baik dengan
beberapa pihak. Serta tahap pengawasan; terdapat supervisi manajerial bagi kepala sekolah,
dan supervisi mengajar bagi guru. Kedua, faktor pendukung yaitu komunikasi antara
pengurus majelis dikdasmen, PCM Kedungwuni, dengan beberapa lembaga dalam
mengenalkan brand “Program Khusus” di masyarakat. Sedangkan faktor penghambat yaitu
hubungan disharmoni antara kepala sekolah dengan guru dan karyawan, dan persepsi yang
berbeda tentang visi misi, serta minimnya sarana dan prasarana. Ketiga, inti dari konsep
“Program Khusus” adalah pelayanan optimal bagi seluruh warga sekolah, baik untuk guru,
karyawan, peserta didik, maupun wali murid, melalui beberapa kegiatan dan layanan
sekolah yang bersifat dinamis dalam mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat. Kegiatan dan layanan tersebut berupa student exchange, visit to boarding
school, moving class, PPL, family gathering, learning by research, live skill education,
TPQ Integratif, ektrakurikuler variatif, pembiasaan puasa senin dan kamis, sholat dhuha,
dan dzuhur berjamaah, serta adanya layanan konsumsi dan antar jemput sekolah
18TS1852029.00 | TS Pps.PAI 18.029 FIR i | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain