TESIS PAI
Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Al-Ghazali dan Syeikh Muhammad Syakir (Studi Analisis dan Perbandingan Kitab Ayyuha al-Walad dan Wasaya al-Aba li al-Abna)
Latar belakang penulisan penelitian ini adalah bahwa pendidikan budi pekerti (akhlak) merupakan pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari agama, adat-istiadat dan budaya bangsa Indonesia dalam rangka mengembangkan kepribadian peserta didik supaya menjadi manusia yang baik. Sehingga akibat yang akan ditimbulkan ketika generasi muda tidak mendapatkan pendidikan akhlak yang baik adalah perilaku generasi muda yang keluar dari ajaran agama, adat-istiadat dan budaya bangsa. Disamping itu, pemuda merupakan penerus cita-cita bangsa dan pengisi kemerdekaan. Nasib suatu bangsa ditentukan oleh generasi pemudanya. Apabila rusak moral pemudanya maka rusak pula moral bangsa tersebut.
Penelitian ini mengkaji pemikiran al-Ghazali tentang pendidikan akhlak yang termuat dalam kitab Ayyuhâ al-Walad dan mengkaji pemikiran Syeikh Muhammad Syakir tentang pendidikan akhlak yang termuat dalam kitabWaṣâyâ al-Âbâ’ li al-Abnâ’. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan pendekatan filosofis, pengumpulan data menggunakan teknis dokumentasi, analisis data menggunakan content analysis, hermeneutika, dan komparatif.
Hasil penelitian ini adalah dilihat dari aspek tujuan pendidikan akhlak, Al-Ghazali dan Muhammad Syakir menggariskan tujuan pendidikan akhlak adalah semata-mata untuk meraih ridho Allah SWT. Tujuan ini mencerminkan tauhid yang kuat. Tidak ada agama yang paling sesuai pada masa sekarang melainkan agama Tauhid, yaitu agama Islam. Sedangkan dalam aspek metode, metode pendidikan akhlak yang digunakan oleh al-Ghazali dan Muhammad Syakir sangat beragam dan fleksibel. Keberagaman dan fleksibilitas penggunaan metode inilah yang menempatkan pemikiran pendidikan akhlak al-Ghazali dan Muhammad Syakir pada barisan pemikiran-pemikiran yang relevan dalam kehidupan manusia sekarang ini. Materi akhlak yang ditunjukkan oleh al-Ghazali dan Muhammad Syakir adalah akhlak-akhlak yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang mana berlaku sepanjang zaman sejak pada masa Nabi Muhammad SAW sampai dengan kelak pada hari kiamat. Selain itu, pemikiran Muhammad Syakir terdapat beberapa relevansinya terhadap pendidikan akhlak masa kini yaitu, dari perspektif penyusunan dan kemasan bahasa, Waṣâyâ al-Âbâ’ li al-Abnâ’ berisikan materi pendidikan akhlak yang aplikatif sehingga mudah dipraktekkan dalam kehidupan manusia masa kini yang lebih menyukai hal-hal yang bersifat praktis. Di dalam nya juga terdapat aspek religiusitas dari suatu proses pendidikan, yakni dengan mendoakan murid-muridnya. Materi yang menjadi kebutuhan pendidikan akhlak masa kini, juga tercantum dari semua bab dalam kitabnya, bisa dikatakan isi materi juga sesuai dengan pendidikan akhlak yang berorientasi penegakan moral
18TS1852028.00 | TS Pps.PAI 18.028 FAU p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain