TESIS PAI
Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Hiperaktif di SDLB Manunggal Slawi Kabupaten Tegal
Anak berkebutuhan khusus memerlukan perhatian, baik itu dalam bentuk perhatian kasih sayang, interaksi sosial dan pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap umat manusia, baik yang normal maupun mereka yang mempunyai kelainan fisik atau mental. Dengan demikian bagi anak-anak hiperaktif maupun lainnya mempunyai hak yang sama dalam masalah pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak hiperaktif di SDLB Manunggal Slawi Kabupaten Tegal ?,Apa kendala-kendala yang dihadapi oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam mengajar anak hiperaktif di SDLB Manunggal Slawi Kabupaten Tegal dan solusi yang strategis untuk mengajar anak hiperaktif di SDLB Manunggal Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal? .Bagaimana metode pembelajaran pendidikan Agama Islam di SDLB Manunggal Slawi Kabupaten Tegal ?.Tujuan dari penelitian ini adalah Mengeksplorasi Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak hiperaktif di SDLB Manunggal Slawi Kabupaten Tegal.Menemukan Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam anak Hiperaktif di SDLB Manunggal Slawi Kabupaten Tegal. Kegunaan dari penelitian ini secara teoritis adalah: Pemerintah Kabupaten Tegal,Sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan anak berkebutuhan khusus hiperaktif.,Menambah wawasan pendidikan bagi pendidik dan peneliti anak berkebutuhan khusus hiperaktif.Memberi masukan kepada para pendidik di lembaga pendidikan formal , non formal, dan informal tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, interview dan dokumentasi. Sedangkan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.Hasil penelitian bahwa Tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDLB Manunggal slawi Kabupaten Tegal pendidikan Agama Islam memiliki tujuan agar anak dapat menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan liberinteraksi secara efektif dengan liberinteraksi secara efektif dengan liberinteraksi secara efektif dengan liberinteraksi secara efektif dengan liberinteraksi secara efektif dengan liberinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan liberinteraksi secara efektif dengan li berinteraksi secara efektif dengan li ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan ngkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya. pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya.pergaulan dan keberadaannya.Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDLB Manunggal slawi Kabupaten Tegal.Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDLB Manunggal Slawi Kabupaten Tegal perencanaannya sudah sesuai dengan kurikulum namun didalam pelaksanaannya belum sesuai dengan kenyataan yang ada. Metode Pendidikan Agama Islam di SDLB Manunggal slawi Kabupaten Tegal.Pendidikan Agama Islam di SDLB Manunggal Slawi mengutamakan anak agar mampu melakukan gerakan sholat yang dilakukan menggunakan metode pembiasaan atau praktek.
18TS1852014.00 | TS Pps.PAI 18.014 PUR p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain