SKRIPSI PAI
TIDAK TERSAJI: Upaya Mengembangkan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini Di PAUD Muslimat NU Nurul Huda Desa Karang Talok, Kec. Ampelgading, Kab. Pemalang
Anak usia dini merupakan masa periode emas sekaligus masa kritis dimana perkembangan yang didapatkan pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pada periode berikutnya hingga masa dewasanya. Perilaku sosial atau nonsosial dibina pada awal masa kanak-kanak oleh karena itu, pengalaman sosial awal sangat menentukan kepribadian anak. PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang di tunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. PAUD merupakan peletak dasar pertama dan utama dalam pengembangan pribadi anak, baik berkaitan dengan karakter, kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, sosial-emosional, spiritual, disiplin diri maupun kemandirian. Oleh karena itu, salah satu keuntungan pendidikan anak usia dini yaitu dapat memberikan pengalaman sosial dibawah bimbingan guru yang terlatih, yang membantu mengembangkan hubungan sosial yang menyenangkan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: (1). Bagaimana kemampuan sosial anak usia dini di PAUD Muslimat NU Nurul Huda Desa Karang talok, Kec. Ampelgading, Kab. Pemalang?, (2). Bagaimana upaya mengembangkan kemampuan sosial anak usia dini di PAUD Muslimat NU Nurul Huda Desa Karang talok, Kec. Ampelgading, Kab. Pemalang?, (3). Bagaimana faktor pendukung dan penghambat dalam upaya mengembangkan kemampuan sosial anak usia dini di PAUD Muslimat NU Nurul Huda Desa Karang talok, Kec. Ampelgading, Kab. Pemalang?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan sosial anak usia dini, upaya mengembangkan kemampuan sosial anak usia dini serta faktor pendukung dan penghambat dalam upaya mengembangkan kemampuan sosial anak usia dini di PAUD Muslimat NU Nurul Huda Desa Karang talok, Kec. Ampelgading, Kab. Pemalang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif, dengan meliputi empat tahap yaitu pengambilan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa kemampuan sosial anak usia dini di PAUD Muslimat NU Nurul Huda Desa Karang talok, Kec. Ampelgading, Kab. Pemalang yaitu adanya saling komunikasi dan interaksi peserta didik terhadap peserta didik lainnya maupun dengan guru seperti mampu berjabat tangan, bermain bersama, tolong menolong, saling menghormati, kerjasama antar anggota saat bermain, membantu teman yang susah, dan adanya rasa kebersamaan. Kemudian upaya mengembangkan kemampuan sosial anak usia dini di PAUD Muslimat NU Nurul Huda dilaksanakan mengembangkan kemampuan atau keterampilan sosial melalui berbagai metode pembelajaran anatara lain dengan metode tema, metode bermain dan bermain peran, metode tanya jawab, metode proyek atau kerja kelompok dan upaya-upaya lain seperti mengenali karakteristik perkembangan setiap anak, melatih berbicara, menuntun anak mengungkapkan isi hatinya, bekerjasama dengan orang tuanya, melatih kesabaran menunggu giliran bermain, memberi permainan yang sesuai, adanya pemberian hadiah, mengajarkan menjadi seorang pemimpin, memberi kesempatan bertanggung jawab dirumah, melakukan kegiatan sosial dirumah maupun dilingkungan masyarakat, serta menumbuhkan sikap ramah dengan teman, guru, maupun orang lain agar anak bertingkahlaku baik. Dengan diterapkannya berbagai upaya pengembangan kemampuan sosial anak usia dini, anak menjadi memiliki kemampuan sosialisasi yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. selanjutnya Faktor yang mendukung dalam upaya mengembangkan kemampuan sosial anak usia dini meliputi: Pertama, metode pembelajaran yaitu menggunakan metode yang sesuai dalam mengajar dengan cara memilih alasan yang kuat dan memperhatikan faktor-faktor yang mendukung pemilihannya sehingga metode tersebut sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam pembelajarannya. Kedua, faktor dari orang tua, karena orang tua merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan sosial anak. Orang tua juga mampu mengubah kemampuan sosial anaknya, dengan cara : adanya kebebasan anak seperti orang tua tidak otoriter terhadap anaknya sehingga anak tersebut aktif dan mempunyai rasa percaya diri, mengabaikan anak ketika perilaku anak tersebut tidak disetujui tujuannya agar anak tersebut mempunyai rasa tanggung jawab terhadap dirinya, dan adanya respek terhadap anaknya seperti percaya akan kemampuan anaknya sehingga anak tersebut berani melakukan sesuatu yang orisinal. Ketiga, faktor pendidik yaitu profesional dari pendidik tersebut karena pendidik merupakan pengajar, pembimbing, pengarah dan pemberi contoh atau suritauladan disekolah. Keempat, faktor peserta didik yaitu karakteristik pada anak usia dini tersebut seperti adanya sifat aktif dan ergik, antusias yang tinggi pada anak untuk bermain, dan adanya rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal sehingga anak melakukan keinginannya sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain. Sedangkan mengenai faktor yang menghambat diantaranya adalah faktor peserta didik itu sendiri seperti tingkah laku agresif anak, daya suai anak kurang (kemampuan sosialnya rendah), pemalu, anak manja, perilaku berkuasa, perilaku merusa dan tingkat intellegensi anak yang berbeda. Serta terbatasnya permainan pada anak, dan tingkat status ekonomi keluarga.
09SK099421.00 | SK PAI13.994 KHA u C.0 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain