SKRIPSI PAI
Pola Adaptasi Kurikulum Pondok Pesantren Nurul Huda Terhadap Madrasah Aliyah Salafiyah Simbangkulon Buaran Pekalongan
Pondok Pesantren Nurul Huda dalam penyusunan kurikulumnya dilakukan secara mandiri tidak didasarakan atas suatu proses sentralisasi, dalam artian kurikulum pesantren dirancang dan disusun serta dilaksanakan oleh internal Pesantren. Pondok Pesantren Nurul Huda juga menjalin interaksi dengan lembaga pendidikan lain, dalam konteks penelitian ini lembaga pendidikan yang berhubungan dengan pondok pesantren Nurul Huda adalah Madrasah Aliyah Salafiah Simbangkulon yang tentunya dalam penyusunan kurikulumnya juga dilaksanakan secara mandiri. Adanya hubungan diantara kedua lembaga diakibatkan karena adanya kesamaan sebagian besar objek dan subjek pendidikan diantara kedua lembaga pendidikan tersebut sehingga menuntut suatu upaya penyesuaian kurikulum. Dari hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan tujuan mendeskripsikan: (1) Bagaimana pola adpatasi kurikulum Pondok Pesantren terhadap Madrasah, (2) Bagaimana proses adaptasi kurikulum Pondok Pesantren Terhadap Madrasah,(3) apa faktor penghambat dan pendorong adaptasi kurikulum pondok pesantren terhadap madrasah.
Metode penelitia menggunakan jenis penelitian field resarch dengan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi kasus. Dilaksanakan dari bulan september sampai bulan april T.A 2015/2016 dengan langkah- langkah: Identifikasi masalah, merumuskan masalah dan tujuan, menetapkan peran teori dalam pemilihan kasus, menentukan kerangka penelitian dan metode,pendekatan yang digunakan, pengumpulan data dengan metode observasi, dokumentasi dan wawancara, membuat catatan mendetail,pengolahan data serta analisis data penulisan laporan studi kasus.
Dari hasi penelitian yang dilaksanakan peneliti di Pondok Pesantren Pesantren Nurul Huda Simbangkulon Buaran Pekalongan ditemukan bahwa: (1) pola adaptasi kurikulum Pondok Pesantren Nurul Huda merupakan sebuah komunikasi dan pengorganisasian serta penyesuaian yang terkait dengan materi pelajaran (2) proses adaptasi kurikulum pesantren terhadap madrasah ditinjau dari waktunya tidak dapat ditentukan secara pasti, pesantren lebih bersikap aktif dalam penyesuaian diri, adaptasi timbul karena ada dampak perubahan dan upaya untuk menyesuaikan diri. (3) faktor internal penghambat adaptasi karena pasifnya pengurus dalam menggali informasi dan lemahnya santri dalam memahami materi, sedang faktor eksternal adanya perubahan kurikulum yang bersifat tidak terduga. Faktor internal pendorong adaptasi adalah adanya kesesuaian materi pelajaran yang berorientasi pada agama, adanya pemberian informasi dari pihak madrasah.
17SK1721495.00 | SK PAI 17.495 ZAE p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain