SKRIPSI PAI
Peran Pondok Pesantren Dalam Membentuk Sikap Kemandirian Santri Di Pondok Pesantren Al-Minhaj Wonosegoro Bandar Batang
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Peran Pondok Pesantren dalam Membentuk Sikap Kemandirian Santri di Pondok Pesantren Al- Minhaj Wonosegoro Bandar Batang dengan alasan bahwa peran pondok pesantren sangat dibutuhkan dalam membentuk sikap kemandirtian pada diri santri. kebanyakan yang terjadi di lingkungan sekitar bahwa santri yang lulus dari pondok pesantren tidak bisa langsung hidup mandiri dikarenakan santri hanya menguasai tentang ilmu-ilmu agama saja. Maka dari itu pondok pesantren Al-Minhaj berupaya untuk membentuk sikap kemandirian santri dengan memberikan pendidikan keterampilan sebagai sarana untuk mengembangkan bakat yang dimiliki oleh santri sehingga ketika santri sudah lulus dari pondok, santri sudah bisa mandiri. Dengan berbagai usaha melalui kebijakan-kebijakan ataupun kegiatan-kegiatan dalam membentuk sikap kemandirian santri sehingga tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat terwujud. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran pondok pesantren dalam membentuk sikap kemandirian santri di Pondok Pesantren Al-Minhaj Wonosegoro Bandar Batang dan untuk mengeksplorasi faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk sikap kemandirian santri di Pondok Pesantren Al-Minhaj Wonosegoro Bandar Batang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatankualitatif, dengan jenis penelitian lapangan (field research). Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik interview/wawancara dan teknik dokumentasi. Dan dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap kemandirian yang dimiliki santri di Pondok pesantren Al-Minhaj sudah cukup baik serta memiliki keahlian bidang keterampilan sesuai dengan bakat yang dimiliki. berbagai upaya yang dilakukan pondok pesantren dalam membentuk sikap kemandirian santri yaitu melalui kebijakan yang diterapkan yaitu dengan menerapkan kebijakan yang pertama bahwa santri harus disiplin, santri harus mengerjakan segala kebutuhan dan keperluan sehari-hari secara mandiri. Kemudian yang kedua yaitu melalui pendidikan keterampilan, santri dibekali dengan pendidikan keterampilan untuk mengembangkan bakat yang dimiliki santri. kemudian kegiatan-kegiatan yang diterapkan di pondok dalam membentuk sikap kemandirian santri merupakan implementasi dari kebijakan yang diterapkan oleh pengasuh pondok pesantren. Kegiatannya melalui kedisiplinan sehari-hari serta melalui pembelajaran pendidikan keterampilan. faktor pendukung dan
viii
penghambat dalam membentuk sikap kemandirian santri yaitu ada faktor intern dan faktor ekstern. Faktor pendukung nya yaitu adanya kebijakan-kebiujakan dari pengasuh pondok pesantren, dan juga peran ustadz yang tinggalnya satu komplek di pondok sehingga pengawasan dan pembimbingan santri dapat dilakukan secara optimal. Faktor intern ya antara lain, dari santri sendiri yang baru saja masuk pendidikan pondok masih terbiasa dengan kebiasaan dirumah yang masih bergantung dengan orang tua. Kemudian faktor ekstern nya yaitu faktor sarana dan prasarana, faktor sumber biaya/modal dan faktor lahan keterampilan.
17SK1721486.00 | SK PAI 17.486 FAR p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain