SKRIPSI PAI
Pembelajaran Fiqih Materi Shalat Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Siswa Kelas 1 MIS Kaliketing Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan Tahun 2013
Siswa kelas 1 MIS Kaliketing Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan adalah anak yang membutuhkan pembelajaran langsung dalam setiap pembelajarannya. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati, tetapi menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Banyak metode dalam pembelajaran tetapi tidak semua metode demonstrasi dapat memberikan pengalaman langsung pada setiap proses pembelajaran yang dilakukan.
Berdasar latar belakang tersebut rumusan masalah yang akan dikaji adalah: (1)Apakah metode demonstrasi dapat meningkatan hasil belajar Fiqih pada siswa kelas 1 MIS Kaliketing Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan? (2)Bagaimanakah problematika pembelajaran Fiqih materi pokok shalat pada siswa kelas 1 MIS Kaliketing Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan? Kegunaan peneletian ini: memberikan sumbangan pemikiran pada dunia pendidikan khususnya pendidikan ajaran agama Islam bagi anak, baik di rumah, memberikan sumbangan pemikiran berupa bahan pemikiran, kebijakan, pertimbangan dalam membimbing, pemimpin, mengarahkan dan menuntun anak didik untuk memiliki kesadaran mau menerima dan memilik jiwa tauhid, akhlak dan kesadaran beribadah, menjadi bahan pertimbangan untuk ikut mengadakan penelitian.
Pendekatan yang digunakan dalam Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Dari tiap siklus ini diamati kualitas proses pembelajaran yang terdiri dari aktifitas siswa dan hasil belajar siswa yang diukur dari hasil test.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran Fiqih materi pokok shalat pada siswa kelas 1 MIS Kaliketing Doro Pekalongan dilakukan dengan guru melakukan Pre tes dengan cara tanya jawab sesuai dengan pengalaman siswa, berikutnya memberikan penjelasan materi dilakukan memberikan pengertian/penjelasan garis-garis besar pelaksanaan materi yang akan didemonstrasikan. Langkah selanjutnya guru menata meja dan berdempet-dempet ditengah sebagai arena untuk mendemonstrasikan shalat sedang peserta didik yang melihat demonstrasi diletakkan melingkar dengan duduk secara rapi. Ada catatan tersendiri pada pembelajaran shalat ini yaitu bahwa kemampuan yang diinginkan guru fiqih tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah melakukan pembelajaran shalat yang disesuaikan dengan jenjang tingkatan masing-masing peserta didik. Setelah proses demonstrasi selesai, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk tindak lanjut melakukan sendiri atau lebih dengan istilah unjuk kerja. Dari pelaksanaannya, penilaian menggunakan acuan nilai-nilai
yang sifatnya lebih menyiapkan situasi dari pada pemberian informasi, (2) Problematika yang dihadapi dalam menerapkan metode demonstrasi dalam pembelajaran Fiqih materi pokok shalat pada siswa kelas 1 MIS Kaliketing Doro Pekalongan antara lain: a. Problem yang berhubungan dengan latar belakang siswa, hal ini dapat terlihat dari latar belakang pendidikan siswa itu sendiri dan latar belakang keluarga. Dan diketahui bahwa siswa yang berasal dari RA 10 siswa semuanya mendapatkan pembelajaran tambahan di TPQ 10 siswa, sedangkan siswa yang tidak mendapatkan pelajaran tambahan di luar sekolah ada 3 siswa. b. Problem yang berhubungan dengan tugas guru, tugas guru tidak mutlak hanya mengajar, tetapi juga melengkapi administrasi bahkan memegang tugas lain. Apabila guru yang mempunyai kesibukan di luar jam mengajar, hal ini mungkin disebabkan karena pekerjaan lain yang harus diemban, yaitu selain profesi guru juga berwiraswasta atau yang lain kadang dilakukan pada jam mengajar. Hal ini dapat menghambat tugas guru. Selanjutnya ada guru yang mempunyai jadwal mengajar telalu banyak. c. Problem Sarana Prasarana. Dalam menerapkan metode demonstrasi pada materi shalat guru membutuhkan sarana dan prasarana seperti mukena, sajadah, sarung, masjid, mushola, dan sebagainya, dalam kenyataannya MIS Kaliketing Doro Pekalongan belum memiliki mushola ataupun masjid. Sedangkan mukena, sarung serta sajadah baru tersedia tiga buah, maka pelaksanaan praktik shalat dilaksanakan di masjid / mushola terdekat dan siswa membawa peralatan sendiri.
17SK1721461.00 | SK PAI 17.461 ADI p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain