TESIS PAI
Strategi Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Pembentukan Karakter Siswa (Studi Kasus di SMK Syafi'i Akrom Kota Pekalongan)
Kata Kunci: Strategi Pembentukan Karakter, Sekolah, Pondok Pesantren
Program Sekolah Kejuruan berbasis Pondok Pesantren merupakan upaya pembentukan multi skill dan karakter bangsa kepada generasi muda, yang mencakup kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik atau vocational. Pembentukan karakter siswa dengan memadukan sistem pendidikan sekolah kejuruan dan sistem pondok pesantren bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi juga beriman, bertaqwa dan berakhlaq/berkarakter baik.
Fokus penelitian ini adalah: Bagaimana keadaan karakter siswa SMK Syafi’i Akrom Kota Pekalongan? Bagaimana strategi SMK Syafi’i Akrom sebagai sekolah berbasis pondok pesantren dalam pembentukan karakter siswa? Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat bagi SMK Syafi’i Akrom dalam pembentukan karakter siswa?
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui: interview, observasi dan dokumentasi. Analisis data: deskriptif dengan tiga jalur; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menghasilkan temuan keadaan karakter siswa SMK Syafi’i Akrom: Religius, mandiri, disiplin, rasa hormat dan cinta damai. Strategi SMK Syafi’i Akrom dalam pembentukan karakter siswa: 1. Menciptakan kebijakan sekolah, melalui: a) Penetapan visi, misi, tujuan dan motto sekolah, b) Peraturan akademik, dan c) Memadukan SMK dan pondok pesantren. 2. Membangun komitmen pimpinan dan warga sekolah, melalui: a) Komitmen pimpinan dan strukturalnya, b) Komitmen guru, c) Komitmen pengurus pondok, d) Komitmen siswa, dan e) Komitmen orang tua/wali siswa. 3. Menerapkan strategi pembentukan karakter siswa yang efektif, melalui: a) Internalisasi nilai-nilai, b) Program keagamaan, c) Keteladanan, d) Pembiasaan, e) Pengawalan, dan f) Praktek langsung.
Faktor pendukung internal dan eksternal: SDM guru yang baik, Sekolah berada di lingkungan pondok pesantren, SDM siswa yang baik, sarana prasarana yang memadai, dukungan pengelola dan direktorat pembinaan SMK, lingkungan keluarga yang religius, lingkungan sekitar sekolah dan pondok yang kondusif. Faktor penghambat internal dan eksternal: sebagian kecil guru belum menjadi teladan, watak siswa yang beragam, penggunaan sarana prasarana belum maksimal, miskomunikasi antara pengurus pondok dan SMK, kurangnya pendanaan untuk kegiatan siswa, ketidakjelasan sanksi bagi siswa yang melanggar, HP berbasis android, lingkungan keluarga yang bermasalah, lingkungan pergaulan yang kurang baik. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan: ditangani bagian kesiswaan, bagian ketenagaan, bagian kurikulum, dan bagian sarana prasarana.
17TS1751005.00 | TS P.PAI 17.005 ZAE s | My Library (Ruang Tesis,, Lantai 3) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain