SKRIPSI PAI
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SDN 01 Mrican Sragi Pekalongan (Telaah Materi Metode dan Evaluasi)
Kurikulum SDN 01 Mrican Sragi Pekalongan menggunakan kurikulum SD yang berlaku bagi SD pada umumnya. Pendidikan Agama adalah mata pelajaran yang wajib diberikan sebagai mana yang tercantum dalam Bab I Undang-Undang nomor 20 tahun 2003.
Permasalahan yang diajukan oleh penulis yaitu bagaimanakah pelaksanaan pendidikan agama Islam di SDN 01 Mrican Sragi Pekalongan di tinjau dari materi, metode dan evaluasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan agama Islam di SDN 01 Mrican Sragi Pekalongan di tinjau dari materi, metode dan evaluasinya. Adapun kegunaan penelitian memberi gambaran tentang pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada SDN 01 Mrican Sragi Pekalongan dan untuk lembaga yang terkait diharapkan dapat dijadikan Sebagai bahan referensi, masukan dan bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Adapun metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa materi Pendidikan Agama Islam SDN 01 Mrican Sragi sama dengan materi Pendidikan Agama Islam yang ada pada SD pada umumnya. Ruang lingkup materi Pendidikan Agama Islam di SDN 01 Mrican Sragi meliputi Al-Qur’an Hadits, Aqidah, Akhlak, dan Fiqih. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 01 Mrican Sragi Pekalongan masih mengunakan metode pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa digunakan oleh guru yaitu memberi materi melalui ceramah, tanya jawab, praktek, pembiasaaan, kemudian penugasan / pemberian tugas, sedangkan evaluasi Pendidikan Agama Islam di SDN 01 Mrican Sragi Pekalogan meliputi aspek kognitif berupa tes tertulis, bentuk soal pada tes ini adalah bentuk uraian (essay) dan bentuk obyektif (objective) dan Non-tes untuk mengukur hasil belajar untuk mengukur hasil belajar afektif dengan metode observasi (pengamatan). Dalam proses belajar Pendidikan Agama Islam penugasan mendapat dukungan dari berbagai pihak antara lain dari sekolah, guru dan serta dari siswa sendiri, akan tetapi juga dihadapkan pada hambatan-hambatan yang datang dari berbagai faktor antara lain materi yang padat dengan waktu tatap muka yang terbatas, kondisi siswa SD yang mempunyai prestasi akademik yang relatif rendah serta keterbatasan keadaan sosial ekonomi sehingga sering kali menghadapi masalah yang bersifat pribadi yang menghambat proses pembelajaran.
17SK1721366.00 | SK PAI 17.366 PAT p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain