SKRIPSI PAI
Persepsi Para Ulama Terhadap Pembinaan Remaja Putus Sekolah Di Desa Tosaran Kedungwuni Pekalongan
Persepsi merupakan proses yang diawali dari penglihatan atau proses di mana seseorang menerima, menangkap suatu informasi terhadap apa yang ia lihat yang kemudian diinterpretasikan oleh orang tersebut sesuai dengan apa yang ia ketahui dari apa yang ia lihat. Begitu pula dalam Al-qur’an juga telah disebutkan bahwa persepsi diawali dari penglihatan dan pengindraan. Ulama’ yaitu orang yang mempunya ilmu, menjadi tokoh, dan suri tauladan bagi masyarakat. Pembinaan terhadap remaja putus sekolah adalah sebuah proses yang dilakukan oleh ulama atau kelompok masyarakat untuk memperbaiki kenakalan remaja yaitu suatu perbuatan yang dilakukan oleh anak yang berusia 12-21 tahun yang dianggap menyimpang dari norma agama, hukum, maupun moral.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1) Bagaimana pembinaan remaja putus sekolah di Desa Tosaran Kedungwuni?; 2) Faktor-faktor apa yang menyebabkan diadakannya pembinaan remaja putus sekolah di Desa Tosaran?; dan 3) Bagaimana persepsi para ulama’ terhadap pembinaan remaja putus sekolah di Desa Tosaran? Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mendeskripsikan pembinaan remaja putus sekolah di Desa Tosaran; 2) mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja di Desa Tosaran; 3) mendeskripsikan persepsi ulama terhadap pembinaan remaja putus sekolah di Desa Tosaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dan orang-orang dan perilaku yang diamati. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) adalah bahwa penelitian berangkat ke ‘lapangan’ untuk mengadakan pengamatan tentang sesuatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil Penelitian ini adalah 1) Pembinaan remaja putus sekolah di Desa Tosaran Kecamatan Kedungwuni dilakukan dalam berbagai bentuk. Bentuk pembinaan tersebut antara lain, yaitu pengajian, diskusi, pelatihan, permainan, dan olahraga; 2) Faktor-faktor yang menjadi penyebab dilakukannya pembinaan terhadap remaja putus sekolah adalah dilihat dari keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat; dan 3) Persepsi ulama terhadap pembinaan remaja putus sekolah di Desa Tosaran ini, yaitu persepsi positif, persepsi negatif, dan persepsi netral. Persepsi positif adalah sikap dan tanggapan yang serba positif dalam menggambarkan pembinaan remaja putus sekolah; persepsi negatif adalah komentar yang serba negatif dalam menggambarkan pembinaan; dan persepsi netral yaitu kesan atau pendapat yang bersifat netral dalam menggambarkan pembinaan yang telah dilakukan. Penelitian ini mempunyai saran kepada ulama’ dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kualitas SDM remaja putus sekolah di Desa Tosaran.
17SK1721261.00 | SK PAI 17.261 KHA p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain