SKRIPSI PAI
Implementasi Pembelajaran PAI Program Paket C di Pondok Pesantren Darul Ishlah Pisang Sari Panjang Wetan Pekalongan
Program paket C sebagai jalur pendidikan yang ada di luar sistem persekolahan mempunyai perbedaan dengan pendidikan formal terutama terkait dengan penyelenggaraan pendidikan agama. Pendidikan agama luar sekolah mempunyai keleluasaan dalam menata pendidikan agama, baik dari segi materi, metodologi sampai pada masalah yang berkaitan dengan aspek institusi serta teknis operasional lainnya. Selain itu, dalam pengembangan kurikulum pendidikan non formal/luar sekolah khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran, perhatian pertama yang perlu dijadikan acuan adalah kondisi peserta didik (warga belajar) karena peserta didik program paket C memiliki karakteristik tersendiri dibanding dengan peserta didik di sekolah. Karakteristik tersebut mencakup: Pertama, usia warga belajar yang bervariasi, kedua, pengalaman, sasaran program paket C adalah orang-orang yang sudah memiliki pengalaman ketiga, kompetensi, setiap program pembelajaran tidak hanya menjelaskan apa yang harus diajarkan oleh pendidik (tutor), tetapi juga menjelaskan apa yang harus warga belajar lakukan sebagai hasil belajarnya, keempat, motivasi yang menjadi pemicu terjadinya aktivitas partisipasi dalam pembelajaran sehingga seorang tutor harus memahami kondisi dan kebutuhan warga belajar dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pelaksanaan Pembelajaran PAI program paket C di pondok pesantren Darul Ishlah berbeda dengan pembelajaran PAI di sekolah formal. Pembelajaran PAI program paket C di Pondok Pesantren Darul Ishlah Pisang Sari Panjang Wetan Pekalongan dilaksanakan secara digabung, baik kelas XI, XI maupun kelas XII. Penggabungan ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan warga belajar karena mereka memiliki karakteristik yang heterogen baik dari faktor usia, pengalaman, kompetensi maupun motivasi dalam mengikuti pembelajaran, selain itu mayoritas dari mereka adalah masyarakat yang tinggal di daerah pesisir yang memiliki latar belakang pendidikan agama kurang.
Adapun rumusan masalah pada skripsi ini yaitu: Bagaimana Implementasi Pembelajaran PAI Program Paket C di Pondok Pesantren Darul Ishlah Pisang Sari Panjang Wetan Pekalongan dan apa saja faktor pendukung dan penghambat Implementasi Pembelajaran PAI Program Paket C di Pondok Pesantren Darul Ishlah Pisang Sari Panjang Wetan Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah Implementasi Pembelajaran PAI Program Paket C di Pondok Pesantren Darul Ishlah Pisang Sari Panjang Wetan Pekalongan dan untuk menelaah faktor pendukung dan penghambat Implementasi Pembelajaran PAI Program Paket C di Pondok Pesantren Darul Ishlah Pisang Sari Panjang Wetan Pekalongan.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan metode observasi, metode interview dan metode dokumentasi. Untuk teknik analisis data yang digunakan adalah analisis mills and Huberman dengan langkah-langkah analaisis data mencakup: reduksi data, penyajian data danpenarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran PAI program paket C di Pondok Pesantren Darul Ishlah Pisang Sari Panjang Wetan Pekalongan bertujuan memberikan bekal agama yang cukup serta memberikan nilai moral bagi warga belajar guna kehidupannya di dunia maupun di akhirat. Dalam hal materi pembelajaran, selain menggunakan kurikulum ideal yang mengadopsi pada kurikulum KTSP 2006 juga menggunakan hidden curriculum (kurikulum tersembunyi) yang difokuskan pada ibadah mahḍah. Sumber pembelajaran yang digunakan menggunakan buku paket SMA, buku faṣalatan, ilmu tajwid, juz amma serta buku/kitab fiqih. Selain itu, sumber lain dalam kegiatan pembelajaran yang sangat urgen adalah action seorang tutor. Metode yang digunakan menggunakan sistem belajar tatap muka dan belajar mandiri. Dalam sistem belajar tatap muka, metode yang digunakan masih bersifat konvensional seperti metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Sedangkan dalam metode belajar mandiri, warga belajar hanya mendapatkan tugas dari tutor. Evaluasi pembelajaran menggunakan evaluasi formatif berupa tugas-tugas serta evaluasi sumatif berupa UTS dan UAS. Faktor pendukung pembelajaran PAI meliputi tempat dan lingkungan yang mendukung, waktu pembelajaran yang dapat diikuti oleh warga belajar serta peran aktif ketua penyelenggara dalam pembelajaran. Sedangkan faktor yang menghambat pembelajaran PAI di antaranya karakteristik warga belajar yang heterogen, kondisi alam/cuaca serta tidak adanya peraturan yang mengikat.
17SK1721202.00 | SK PAI 17.202 TAU i | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain