SKRIPSI PAI
Implementasi Skorsing Poin untuk Melatih Kedisiplinan Siswa di MTs Salafiyah Simbang Kulon II Pekalongan
Proses pembelajaran akan berjalan lancar apabila adanya ketaatan dan kedisiplinan peserta didik untuk melakukan proses pembelajaran. Bagi siswa yang tidak taat dan patuh pada peraturan sekolah maka akan mendapatkan hukuman skorsing poin sesuai pelanggaran yang dilakukannya. Skorsing poin diberikan agar siswa lebih disiplin. Pemberian skorsing poin dilakukan untuk menghindari hukuman yang berupa fisik pada siswa. Skorsing poin akan diberikan sesuai pelanggaran siswa yang melanggar peraturan sekolah.
Dari uraian tersebut di atas, maka dirumuskan permasalahan yaitu:(1) Bagaimana implementasi skorsing poin untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di MTs Simbang Kulon II Pekalongan? (2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi skorsing point di MTs Salafiyah Simbang Kulon II Pekalongan? (3) Bagaimana peningkatan kedisiplinan siswa setelah implementasi skorsing point di MTs Salafiyah Simbang Kulon II Pekalongan?. Kegunaan dari penelitian ini secara teoritis adalah : (1) Dapat menambah dan memperkaya wawasan keilmuan dalam dunia pendidikan tentang pentingnya kedisiplinan siswa di sekolah untuk mematuhi tata tertib dan berbagai peraturan di sekolah. (2) Dapat mengkaji lebih jauh bahwa proses belajar mengajar akan berjalan lancar apabila adanya kedisiplinan siswa. Kedisiplinan terhadap peraturan apa saja akan menumbuhkan rasa kejujuran dan bertanggungjawab terhadap sesuatu yang telak dilakukannya. Sedangkan kegunaan praktis dari penelitian ini adalah : (1) Memberikan masukan kepada guru tentang cara dan upaya agar lebih memperhatikan pola pendidikan dalam mendidik dan meningkatkan pengetahuan baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik. (2) Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang berguna untuk penulisan selanjutnya yang berkaitan dengan kedisiplian siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data primer : kepala sekolah, guru BK, dan siswa. Sumber data sekunder : buku referensi, internet, dan jurnal. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskripsif-induktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian skorsing poin disesuaikan dengan pelanggaran yang dilkukkan siswa dari yang paling ringan mendapat 2 poin dan paling berat mendapatkan 80 poin. Pemberian skorsing poin terlebih dahulu disosialisasikan kepada siswa dan memberikan surat pernyataan persetujuan dari orang tua siswa dan sekolah memberikan buku panduan tentang tata terib sekolah dan pemberian skorsing poin untuk setiap siswa.Evaluasi penerapan skorsing poin dilakukan setiap dua minggu sekali, saat menjelang UTS, UAS dan dilakukan razia yang tidak sesuai jadwal. Dengan adanya skorsing poin menumbuhkan sikap disiplin, bertanggungjawab, jujur, religius, dan berakhlakul karimah. Penerapan skorsing poin mempunya faktor pendukung seperti faktor orang tua, diri sendiri dan buku panduan skorsing poin. Selain itu faktor penghambat diantaranya dari diri siswa, lingkungan, pergaulan dan perbedaan waktu.
17SK1721180.00 | SK PAI 17.180 ALB i | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain