SKRIPSI PAI
Model Pembelajaran Suluk Dalam Membangun Budaya Membaca di Jamaiyyah Jankar Mandala Nusantara Ungaran Semarang
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pola pembelajaran suluk dalam membangun budaya membaca (di Jamiyyah Jankar Mandala Nusantara Ungaran Semarang) dengan alasan pola pembelajaran yang di gunakan di Jamiyyah Jankar Mandala Nusantara dalam membangun budaya membaca menggunakan pendekatan yang dikenal dengan sistem “suluk”. disisi lain pengertian suluk adalah suatu jalan untuk mencapai sebuah maqam tertentu yaitu ma’rifat kepada Allah Swt. tapi Suluk di Jamiyyah Jankar Mandala Nusantara artikan sebagai jalan, usaha atau ikhtiar salik dalam meraih apa yang menjadi keinginanya. tidak hanya menekankan aspek spiritualitas saja, melainkan mencoba menggabungkan tiga kecerdasan yaitu kecerdasan sepiritual, kecerdasan inteleqtual dan kecerdasan sosial singkatnya suluk di jadikan sebagi model pembelajaran dalam tercapainya tujuan pen`didikan. dan salah satunya model pembelajaran membaca menjadi sebuah jalan, usaha atau ikhtiar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Rumusan masalah dalam penelitia ini adalah Bagaimana model pembelajaran suluk di Jamiyyah Jangkar Mandala Nusantara? Bagaimana model pembelajaran suluk dalam membangun budaya membaca di Jamiyyah Jangkar Mandala Nusantara?
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi, dengan jenis penelitian lapangan (field research). Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik interview/wawancara dan teknik dokumentasi. Dan dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dalam bentuk diskriptif naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pembelajaran dengan pendekatan sistem suluk dengan model pembelajaran menggunkan model pembiasaan-pembiasaan, student center learning, dan metode yang digunakan dalah metode diskusi mampu membentuk budaya membaca para salik, para salik mulai mencintai dan gemar membaca dalam kehidupannya. Selain itu dengan pendekatan suluk, yaitu membiasakan para salik untuk terbiasa melaukan hal-hal yang baik, mulai dari kebiasaan dalam beribadah misalnya shalat berjam’ah, zikir sampai dengan kebiasaan aktifitas sehari-hari misalnya membaca, menyuci alat makan dan minum setelah digunakan, menata alas kaki, dan merwat hewan peliharaan dan merwat tumbuhan. Semua kegitan itu memberikan dampak potif dalam kehidupan salik, yaitu salik mengerti tentang bagaimana hubungan manusia dengan tuhanya (hablum minallah), hubungan manusia dengan manusia (hablum minannnas) dan hubungan manusia dengan alam (hablum minal alam).
17SK1721078.00 | SK PAI 17.078 MAI m | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain