SKRIPSI PAI
Implementasi Pendidikan Multikultural Sebagai Upaya Meningkatkan Kerukunan Umat Beragama di SMA Negeri 1 Pekalongan
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi kehidupan manusia, terutama bagi pembentukan karakter sebuah peradaban dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan merupakan salah satu media yang paling efektif untuk melahirkan generasi yang memiliki pandangan yang mampu menjadikan keragaman sebagai bagian dari pemersatu bangsa. Indonesia memiliki sejarah kelam kaitannya dengan konflik dan kekerasan, mulai dari kasus Ambon, Papua, Aceh, dan berbagai sejenis lainnya. Hai ini dikarenakan masyarakat dan bangsa Indonesia memiliki tingkat keragaman yang tinggi, mulai dari dimensi sosial, budaya, aspirasi politik, dan kemampuan ekonomi. SMA N 1 Pekalongan Pekalongan memiliki sosio kultural yang berbeda-beda, yang didalamnya mencakup beberapa etnis diantaranya yaitu: cina 10%, Jawa 75%, dan Arab 15%. Disamping itu agama yang meraka anutpun berbeda-beda.
Dari uraian di atas, maka dirumuskan permasalahan yaitu: 1. Bagaimana Implementasi Pendidikan Multikultural Di SMA Negeri 1 Pekalongan sebagai Upaya Meningkatkan Kerukunan Umat Beragama?, 2. Apa faktor pendukung dan penghambat Implementasi Pendidikan Multikultural Di SMA Negeri 1 Pekalongan sebagai Upaya Meningkatkan Kerukunan Umat Beragama?
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengambilan datanya adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif-induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi pendidikan multikultural di SMA Negeri 1 Pekalongan dilaksanakan melalui pembelajaran dikelas ataupun melalui pengkondisian kebijakan-kebijakan sekolah yang mengarah pada penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif bagi terlaksananya pendidikan multikultural. Misalnya: pendidikan multikultural menjadi bagian dalam kurikulum secara terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran yang ada. Dalam hal ini pendidikan multikultural dapat menjadi bagian dari mata pelajaran PKn, matematika, agama, mata pelajaran dalam rumpun IPS dan IPA, maupun mata pelajaran lainnya. Kemudian Pihak sekolah membuat kegiatan yang melibatkan seluruh siswa tanpa membeda-bedakan latar belakang jenis kelamin, suku bangsa, etnis maupun agama, seperti halnya misalkan kegiatan perlombaan antar kelas setelah ujian semester dilakukan kemudian kegiatan wisata atau study tour pada setiap tahunnya. Sedangakan untuk faktor penghambatnya yaitu : Tingkat kemampuan, kematangan emosional siswa yang tidak sama, tidak adanya peraturan sekolah secara tertulis yang melarang diskriminasi antar pemeluk agama di sekolah, Kurangnya fasilitas (media pembelajaran) yang dapat digunakan untuk menunjang penanaman pendidikan multikultur dan keterbatasan waktu dalam pembelajaran.
17SK1721127.00 | SK PAI 17.127 MUH i | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain