SKRIPSI PBA
Problematika Pengajaran Arab Pegon dan Alternatif Pemecahannya di Pondok Pesantren Modern “Al-Qur’an” Buaran Pekalongan
xi
ABSTRAK
Risqiyana, Ina. 2015. Problematika Pengajaran Arab Pegon dan Alternatif Pemecahannya di Pondok Pesantren Modern “Al-Qur’an” Buaran Pekalongan. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. Dr. Sopiah, M.Ag. kata kunci: Pengajaran Arab Pegon.
Pondok Pesantren Modern “Al-Qur’an” Buaran Pekalongan merupakan salah satu pondok pesantren yang didalamnya diajarkan mata pelajaran penulisan Arab pegon. Arab pegon sering digunakan dalam mengartikan (ngabsahi) kitab kuning. Pengajaran Arab pegon di lakukan dengan cara mempelajari cara-cara menulis Arab pegon. Arab pegon tentu bukanlah sesuatu yang baru bagi santriwati yang berlatar belakang pendidikannya sekolah Islam, akan tetapi Arab pegon menjadi sesuatu yang baru bagi santriwati yang berlatar belakang pendidikannya sekolah umum. Perbedaan tersebut menimbulkan beberapa permasalahan dalam pengajaran Arab pegon di Pondok Pesantren Modern “Al-Qur’an” Buaran Pekalongan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana problematika pengajaran Arab pegon di Pondok Pesantren Modern “Al-Qur’an” Buaran Pekalongan. 2) Bagaimana alternatif pemecahan problematika pengajaran Arab pegon di Pondok Pesantren Modern “Al-Qur’an” Buaran Pekalongan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang termasuk kedalam penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data induktif.
Terdapat problematika pengajaran Arab pegon di Pondok Pesantren Modern “Al-Qur’an” Buaran Pekalongan, sebagai berikut 1) problematika berdasarkan faktor linguistik, yaitu kurang lancarnya menulis huruf Arab pegon bagi santriwati yang berlatar belakang pendidikan Sekolah Negeri, solusinya ustadzah memberikan bimbingan khusus bagi para santri yang belum dapat memahami materi yang telah disampaikan. 2) problematika berdasarkan faktor non linguistik, a). Perbedaan jumlah jam pelajaran antara kelas I’dad B dan I’dad A. Solusinya Penambahan jam mata pelajaran Arab pegon di kelas I’dad B. b) Tingkat pemahaman santri yang berbeda, solusinya mengadakan tes ujian masuk. c) Santri yang belum memahami materi tetapi tidak mau bertanya kepada ustadzah dengan alasan malu, solusinya meyakinkan santriwati agar mereka selalu percaya diri dalam setiap hal. d) Kurangnya referensi yang digunakan dalam pengajaran Arab pegon, solusinya ustadzah mencari sendiri literatur-literatur lain yang berkaitan
xii
dengan bahan ajar Arab pegon. e) Kurangnya motivasi santriwati dalam belajar, solusinya memberikan pengetahuan bahwa pelajaran Arab pegon itu tidak kalah pentingnya dengan mempelajari ilmu-ilmu lain. f) Suara ustadzah ketika menjelaskan materi terkadang kurang keras, solusinya ustadzah akan lebih mengeraskan nada suaranya. g) Metode yang digunakan tidak membuat santriwati lebih aktif, solusinya Mengembangkan metode-metode lain.
17SK1722003.00 | SK PBA 17.003 RIS p | My Library (Skripsi Lantai 3) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain