SKRIPSI PAI
Pembelajaran Ilmu Tauhid di Majelis Mubahasah Desa Pecangakan Kecamatan Comal Kabupaten Pemalanga
Ketauhidan adalah dasar dari agama Islam, di mana setiap individu wajib mempelajarinya, baik secara prinsip maupun tujuan. Namun, pada kenyataannya, pembelajaran Tauhid masih mendapatkan perhatian yang sangat kurang, dengan adanya anggapan bahwa ilmu ini hanya sebagai pelengkap, dan pembelajaran ilmu Tauhid yang monoton, kurang adanya variasi baik dari sisi pendekatan, metode, maupun materi. Anggapan ini perlu diluruskan. Kemudian, lembaga pendidikan perlu menyelenggarakan pembelajaran ilmu Tauhid dengan baik. Dalam hal ini, pelaksanaan pembelajaran ilmu Tauhid di Majelis Mubāḥaṡah Desa Pecangakan Comal Pemalang dipandang sebagai salah satu lembaga pendidikan non-formal yang berupaya menyelenggarakan pembelajaran ilmu Tauhid dengan baik.
Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana pembelajaran ilmu Tauhid yang dilaksanakan di Majelis Mubāḥaṡah Desa Pecangakan Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang? Dengan tujuan mendeskripsikan pembelajaran ilmu Tauhid di majelis tersebut. Kegunaan penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi pemikiran maupun literatur tentang pembelajaran ilmu Tauhid, serta memberikan wawasan konstruktif dan sebagai bahan evaluasi bagi semua kalangan, terutama praktisi pendidikan dalam upaya mengembangkan mutu pendidikan, khususnya penyelenggaraan pembelajaran ilmu Tauhid.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah model analisis Miles and Huberman.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran ilmu Tauhid di Majelis Mubāḥaṡah sejalan antara tujuan dan materinya, serta berkesinambungan dalam proses pembelajarannya. Tujuan utamanya adalah memahami dua kalimat Syahadat sebagai dasar agama Islam. Untuk memahaminya, adalah dengan cara ma’rifat (mengenal) kepada Allah dan rasul-Nya, yaitu melalui proses naẓar pada sifat wajib, mustahil dan jaiz pada Allah, dan sifat wajib, mustahil dan jaiz pada rasul-Nya. Untuk mengetahui tentang sifat-sifat tersebut, dibahaslah hukum akal serta dalil-dalil naqli dan aqlinya. Materi pembahasan diambil dari kitab-kitab Risālah Awwal, Risālah Ṡānī, Dalāil, dan Muqadimāt. Bentuk dari inti pembelajarannya adalah berupa diskusi yang berbasis pemecahan masalah, dengan berpedoman pada kaidah yang sudah ditentukan. Bentuk tersebut bukan bertujuan untuk membangun sesuatu pengetahuan baru (konstruktif), melainkan memperoleh pemahaman inti materi melalui proses alur berpikir (discovery).
17SK1721114.00 | SK PAI 17.114 ATM p | My Library (Lantai 3, Ruang Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain