SKRIPSI IAT
Tradisi Pengamalan Shalawat Wahidiyah Di Pondok Pesantren At-Tahdzib Rejoagung Jombang Jawa Timur
Kata Kunci: Tradisi Pengamalan dan Shalawat Wahidiyah.
Shalawat merupakan anjuran dari Nabi Muhammad SAW, kepada umat muslim, dalam perkembangannya banyak sekali macam dan bentuk dari shalawat, bahkan tata pelaksanaan dan pengamalannyapun berbeda-beda. Dalam kehidupan masyarakat, banyak sekali dijumpai bacaan-bacaan shalawat beserta pengamalannya yang berbeda-beda dengan tujuan dan maksud yang berbeda pula, dan masih banyak shalawat-shalawat lain yang mempunyai faedah dan makna dalam pengamalannya. Dari penjelasan mengenai shalawat tersebut, maka dihubungkan dengan tradisi pelaksanaan pengamalan shalawat wahidiyah yang ada di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang, Jawa Timur.
Ada tiga persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu : (1) Bagaimana sejarah dan pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? (2) Apa alasan pengasuh pesantren At-tahdzīb menggunakan shalawat wahidiyah dalam tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ? (3) Apa makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah di Pondok Pesantren At-tahdzīb Rejoagung Ngoro Jombang ?
Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut, peneliti menggunakan penelitian lapangan dengan teori konstruksi sosial, utamanya teori Peter L. Berger dan Thomas Luchmann. Penelitian ini juga didukung dengan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif (ucapan atau tulisan, dan pelaku yang dapat diamati dari subjek itu sendiri). Selain itu, data juga diperoleh melalui observasi, wawancara serta dokumentasi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah ini berawal sejak tahun 1963, yang dibimbing oleh pendiri pesantren At-tahdzīb (Romo KH. Ihsan Mahin). Berikut makna yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi pengamalan shalawat wahidiyah: Mujāhadah dijadikan sebagai ungkapan tauhid keharibaan Allah, kerinduan kepada Rasulullah SAW, dan penghormatan kepada ghauś hâża az-zamân yang telah memperoleh amanat dari Allah untuk melakukan reformasi ruhani dan akhlak umat manusia.
17SK1731011.00 | SK IAT 17.011 MAH t | My Library (Lantai 3 Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain