SKRIPSI IAT
Peran Masjid Raudlah Sugihwaras Pekalongan Dalam Ihya As-Sunnah Melalui Pembacaan Kitab Shahih Bukhari (Studi Living Hadis)
Kata kunci: masjid Raudlah, ihyã as-Sunnah, pembacaan kitab Shahih Bukhari.
Penelitian ini akan mengungkap peran masjid Raudlah dalam ihyã as-Sunnah (menghidupkan sunnah) melalui pembacaan kitab Shahih Bukhari yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Rajab. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah pembacaan kitab Shahih Bukhari di masjid Raudlah yang sudah mentradisi, dasar amaliah yang di dalam melaksanakan pembacaan kitab Shahih Bukhari, dan motivasi baik dari pengelola masjid Raudlah maupun jamaah yang mengikuti kegiatan tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan pentingya kajian kitab hadis dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam hal ibadah maupun menjalin dan mempererat ukhuwah Islamiyah di berbagai kalangan masyarakat maupun komunitas.
Jenis penelitian ini adalah field research menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah dan pendekatan fungsional. Sasaran utama penelitian ini adalah pengelola masjid Raudlah, tokoh ulama, dan para jamaah yang mengikuti kegiatan pembacaan kitab Shahih Bukhari di masjid Raudlah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dan penjelasan (Descriptive and Explanation)
Hasil dari penelitian ini diperoleh sebuah fakta bahwa peran masjid Raudlah dalam ihyã as-Sunnah melalui pembacaan kitab Shahih Bukhari tidak lepas dari sosok dan peran Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib al-Athas (Shahibul Khaul Makam Sapuro Pekalongan), karena Habib Ahmad merupakan perintis pertama kali pembacaan kitab Shahih Bukhari khususnya di Pekalongan semenjak kedatangannya di Pekalongan dari negeri asalnya Yaman. Dasar amaliah yang menjadi pijakan diadakannya kegiatan pembacaan kitab Shahih Bukhari di masjid Raudlah yaitu mendasarkan pada kegiatan serupa yang telah dirintis lebih dulu oleh ulama-ulama di Yaman. Motivasi yang diusung dari keluarga ndalem masjid Raudlah (dzurriyah Habib Ahmad) adalah agar masyarakat lebih memahami hadis-hadis dan mengamalkannya dalam berbagai aspek kehidupan, serta tabarrukan atau mengharap berkah yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Begitupula dengan para jamaah yang mengikutinya mempunyai motivasi tabarrukan. Dengan adanya tradisi pembacaan kitab Shahih Bukhari yang sudah mentradisi ini, berdampak baik di kehidupan masyarakat Pekalongan, terutama mereka yang mengikutinya. Tali silaturrahim antar sesama jamaah maupun dengan ulama terjalin erat dan menumbuhkan solidaritas keagamaan yang sangat tinggi.
17SK1731006.00 | SK IAT 17.006 MUN p | My Library (Lantai 3 Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain