SKRIPSI IAT
Implementasi Surat Al-Kahfi Ayat 60-82 Dalam Tafsir Ash-Showi Tentang Menghormati Guru Di Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah Bangil Pasuruan Jawa Timur
Kata Kunci: Implementasi Surat Al-Kahfi Ayat 60-82 Dalam Tafsir Ash-Showi di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan Jawa Timur.
Surat al-Kahfi ayat 60-82 merupakan salah satu surat yang berbicara tentang perjalanan Nabi Musa untuk mencari seorang hamba Allah yang diceritakan mempunyai pengetahuan dan ilmu yang lebih dari pengetahuan Nabi Musa, yaitu Nabi Khidir. Pada ayat-ayat tersebut dijelaskan kisah Nabi Musa menuntut ilmu dari Nabi Khidir yang memperoleh ilmu ladunni dari Allah sehingga berbagai perbuatannya tidak dipahami oleh Nabi Musa. Dari penjelasan mengenai surat al-Kahfi tersebut, maka dihubungkan dengan implementasi menghormati guru yang ada di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah. Kajian dalam skripsi ini, yaitu: tentang implementasi surat al-Kahfi ayat 60-82 dalam tafsir ash-Showi tentang menghormati guru di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah.
Penelitian didukung dengan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif (ucapan atau tulisan, dan pelaku yang dapat diamati dari subjek itu sendiri). Selain itu, data juga diperoleh melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Untuk mengidentifikasi persoalan tersebut, peneliti menggunakan penelitian lapangan dengan teori Imam al-Ghazali, penulis akan melakukan analisis tentang bagaimana moral atau akhlāq seorang santri di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah kepada para asātiż dan asātiżāt, bagaimana cara mereka mengimplementasikan tradisi menghormati asātiż dan asātiżāt, kemudian apa tujuan mereka menghormati asātiż dan asātiżāt.
Hasil yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: Sebagai seorang santri di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan Jawa Timur, menyadari bahwa kandungan surat al-Kahfi ayat 60-82 ini memberi pemahaman secara jelas, bahwa didalam surat al-Kahfi ayat 60-82 tersebut menceritakan tentang bergurunya Nabi Musa kepada Nabi Khidir. Dari seluruh keterangan tentang surat al-Kahfi ayat 60-82 tersebut, yang menunjukkan perintah menghormati guru adalah ayat 66-70, perbincangan antara Nabi Musa dan Nabi Khidir yang telah disebutkan didalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat 66-70 tersebut merupakan teladan yang baik dan adab bagi seorang murid didalam mengkhidmati dan menghormati gurunya. Sedangkan untuk awal dan akhir ayat dari materi ini yaitu ayat 60-65 dan 71-82 adalah sebuah cerita yang saling menyambung, sehingga apabila dihilangkan maka akan terpotong ceritanya. Para santri Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah memahami surat al-Kahfi ayat 60-82 sebagai cerita yang dapat dijadikan panutan untuk mereka dalam menghormati guru yang ada di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah, karena kandungan isi dari surat al-Kahfi ayat 60-82 tersebut banyak sekali perbuatan yang disuri tauladankan oleh Nabi Musa ketika berguru kepada
xv
Nabi Khidir, seperti bersabar dalam menuntut ilmu, bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan sopan santun terhadap guru. Di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan Jawa Timur terbukti telah mengimplementasikan sikap yang disuri tauladankan oleh Nabi Musa ketika berguru kepada Nabi Khidir. Para santri di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan Jawa Timur sangat menghormati para asātiż dan asātiżāt disana, khususnya kepada ahlu al-bait yaitu keluarga besar dari Habib Hasan bin Ahmad Baharun selaku pendiri Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah. Para santri di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah mengimplementasikannya dengan berbagai cara, seperti menaati tata tertib peraturan Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah, menjaga kebersihan lingkungan Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah.
16SK1631007.00 | SK IAT 16.007 HAN i | My Library (Lantai 3 Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain