SKRIPSI IAT
Metode Dan Corak Penafsiran K.H. Ahmad Rifai Dalam Kitab Riayah Al-Himmah (Studi Analisis Tentang Ayat-Ayat Iman)
Kata kunci: Metode dan Corak Penafsiran K.H. Ahmad Rifa’i dalam Kitab Ria>yah al-Himmah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dan corak serta penafsiran ayat-ayat tentang iman dalam kitab Ria>yah al-Himmah Karya K.H. Ahmad Rifa’i. Juga untuk mengetahui dan menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam kitab Ria>yah al-Himmah serta mencari sebab-sebab yang melatar-belakangi penulisan kitab Ria>yah al-Himmah tersebut oleh K. H. Ahmad Rifa’i.
Kajian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library research) yang sasarannya adalah metode dan corak penafsiran ayat-ayat imanK. H. Ahmad Rifa’i dalam kitab Ria>yah al-Himmah.
Sumber data penelitian ini bersumber dari dua data; primer dan sekunder, sumber primernya adalah.dalam kitab Ria>yah al-Himmah, Sedangkan sumber sekunder yang digunakan adalah buku-buku yang terkait dengan K. H. Ahmad Rifa’i dan ilmu-ilmu yang terkait dalam berbagai disiplin ilmu khususnya Ilmu Tafsir. Metode Pengumpulan Data adalah dengan menggunakan metode dokumentasi, penelitian ini bersifat kualitatif berupa penelitian kepustakaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini akan disesuaikan dengan objek permasalahan yang dikaji. Sebagaimana tersebut di atas, objek penelitian yang dikaji dalam tulisan ini, berupa penafsiran maka objek penelitian tersebut dianalisis dengan mengunakan analisis deskriptif yang meliputi dua jenis pendekatan. Pendekatan analisis isi (content analysis) dan Pendekatan Tafsir.
Pertama, metodologi yang digunakan K. H. Ahmad Rifa’i menggunakan Penafsiran al-Qur’an unik dibandingkan dengan tradsi penafsiran yang sudah masyhur dikenal, model penulisan kitabnya ditulis dengan syair (nadha>m) berbahasa Jawa, sedangkan metode penafsirannya menggunakan metode muqa>ran (komparasi). Dan coraknya menggunakan corak teologi dan dalam penafsirannya K.H. Ahmad Rifa’i
xi
banyak mengambil pendapat dari ulama sunni, hal ini menunjukan K.H. Ahmad Rifa’i bermadzhabkan ahlu sunnah wal jama’ah.
Alasan kedua dilihat dari segi hubungan ajaran agama, penafsiran beliau berkaitan dengan ayat-ayat keimanan dengan dimensi ruang dan waktunya. Pemikiran Ahmad Rifa’i relevan dengan masyarakat Islam abad ke-19, khususnya pedalaman Jawa Tengah.
16SK1631004.00 | SK IAT 16.004 FAZ m | My Library (Lantai 3 Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain