SKRIPSI PAI
Konsep Pendidikan Keluarga Dalam QS At-Tahrim Ayat 6
vii
ABSTRAK
Manan, Syifaul. 2015. KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA DALAM QS. ATTAHRIM
AYAT 6. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama
Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. Nur Kholis,
M.A.
Kata kunci: Konsep, Pendidikan Keluarga, dan QS. At Tahrim ayat 6
Pendidikan bertujuan untuk merubah anak menjadi yang lebih baik sesuai
dengan agama dan norma moral yang ditetapkan. Namun pada prakteknya pihak
sekolah hanya memiliki waktu yang sedikit untuk mengawasi anak didik mereka,
setelah dari jam sekolah tanggung jawab yang sepenuhnya adalah pada kedua
orang tua yang sepenuhnya bisa mengawasi anak-anak mereka. Kesuksesan suatu
bangsa atau negara sangat banyak ditentukan oleh kesuksesan orangtua dalam
melakukan pendidikan agama dalam keluarga. Hal ini dikarenakan pendidikan
agama dalam keluarga adalah pendidikan pertama dan utama. Dikatakan utama
karena pada keluarga inilah anak dididik dan dibina oleh orang tuanya. Kemudian
dikatakan pertama karena keluarga menjadi institusi pendidikan pertama yang
mengajarkan nilai-nilai kepada anaknya. Dalm QS. At-Tahrim ayat 6 ini, sangat
berkaitan erat dengan pendidikan keluarga, karena dalam ayat tersebut
memberikan penekanan terhadap orang tua atau pemimpin rumah tangga untuk
menjaga keluarganya dari api neraka. Tanggungjawab atau penekanan terhadap
pendidikan keluarga dalam surat tersebut dapat dijadikan pegangan bagi orangua
agar tidak melalaikan kewajiban pendidikan terhadap anak-anaknya, karena peran
orangtua tentu sangatlah berpengaruh besar pada kesuksesan anak kelak.
Dalam penelitian ini, penulis memaparkan permasalahan tentang bagaimana
konsep pendidikan keluarga dalam QS.At-Tahrim ayat 6? Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep pendidikan keluarga dalam QS.
Al-Tahrim ayat 6. Mengenai kegunaan penelitian secara teoritis adalah Untuk
menambah wawasan keilmuan tentang Konsep pendidikan keluarga dalam QS.
At-Tahrim ayat 6 serta sebagai modal pengetahuan dalam hal kemampuan yang
ada atau sebagai sumbangan pemikiran bagi majunya ilmu pengetahuandan untuk
memperkaya pengetahuan dan khasanah kepustakaan sebagai literatur pustaka.
Sedangkan keguanaan penelitian secara praktis adalah untuk menarik minat
peneliti lain dalam mengembangkan penelitian lanjut mengenai masalah-masalah
yang sama atau serupa, sehingga akan memberikan sumbangan yang cukup berarti
bagi perkembangan pengetahuan serta dapat dijadikan pedoman untuk
menumbuhkan pendidikan Islam dalam keluarga bagi diri sendiri dan orang lain.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dilakukan
terhadap data yang berupa informasi, uraian dalam bentuk bahasa prosa,
kemudian dikaitkan dengan data lainya untuk mendapatkan kejelasan terhadap
suatu kebenaran, sehingga memperoleh gambaran baru atau menguatkan. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif (Descriptive Research), yaitu penelitian yang
dilakukan secara sistematis terhadap catatan atau dokumen sebagai sumber data
yang disebut juga analisis dokumen atau analisis isi. Yang bertujuan untuk
mendeskripsikan apa-apa yang saat itu berlaku, didalamnya terdapat upaya
mendeskripsikan, mencatat, analisis, menginterpretasikan kondisi-kondisi yang
saat ini terjadi atau sudah ada. Kemudian studi pustaka (Library Research) yaitu
viii
penelitian yang dilakukan dengan cara membaca, memahami, menelaah dan
membandingkan data-data yang dikelompokan sesuai sifatnya yang bertujuan
untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam
material yang terdapat diruangan perpustakaan. Karena penelitian ini merupakan
penelitian pustaka dengan pemdekatan kualitatif, maka pengumpulan data
dilakukan dengan metode penelusuran kepustakaan. Metode penelusuran
kepustakaan adalah dengan jalan melakukan penelitian terhadap sumber-sumber
tertulis. Dalam menganalis data-data yang ada, penulis menggunakan analisis data
kualitatif, karena penelitian ini bersifat kajian kepustakaan murni.
Dari QS. At-Tahrim ayat 6 dapat diambil kesimpulan bahwa dalam QS. At-
Tahrim menjelaskan maksud dari memelihara keluarga dari api neraka adalah
dengan cara keluarga atau orang tua memberikan pendidikan terhadap anakanaknya
mengenai pendidikan akhlak, pendidikan cara beribadah kepada Allah
dan haal-hal yang telah dilarang oleh Allah SWT. Kemudian dijelaskan pula
bahwa orang tua sangat bertanggung jawab terhadap kehidupan anaknya kelak
dimasa depan, karena orang tua adalah pendidik pertama bagi seorang anak yang
akan menjadi pondasi anak dalam kehidupanya dikemudian hari.
16SK1621051 | SK PAI 16.051 MAN k | My Library (Lantai 3 Skripsi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain