TA PERBANKAN SYARIAH
Implikasi Prudential Banking Terhadap Kolektibilitas Pembiayaan (Studi Kasus KJKS BMT Bahtera Pekalongan)
Berbagai macam Lembaga Keuangan yang ada di sekitar masyarakat kita membuat beberapa persaingan antar lembaga, salah satunya yakni dalam menyediakan berbagai jenis produk pembiayaan yang berguna di masyarakat sebagai penunjang masyarakat untuk memajukan berbagai macam usahanya.
Salah satu Lembaga Keuangan yang juga gencar dalam produk pembiayaannya yakni baitul maal wat tamwil dan koperasi syariah. Keberhasilan KJKS BMT Bahtera Pekalongan dalam menyediakan produk pembiayaan tak lepas dari berbagai macam dorongan baik nasabah ataupun calon nasabah, pegawai, serta tim analisis pembiayaan.
Penelitian ini mencari jawaban apakah implikasi adanya prudential banking (prinsip kehati-hatian) terhadap kolektibilitas pembiayaan di KJKS BMT Bahtera, dimana yang jelas kita ketahui bahwa prinsip kehati-hatian meliputi 6C atau 6 aspek serta berbagai kebutuhan analisis pembiayaan lainnya.
Jenis Penelitian Tugas Akhir ini adalah penelitian lapangan (field research) Maka penulis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sumber data diperoleh melalui sumber data primer, dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisis data menggunakan analisis data induktif dan analisis data deskripif.
Hasil penelitian ini menunjukkan dimana KJKS BMT Bahtera mengutamakan prinsip prudential banking (prinsip kehati-hatian) seperti character (akhlak) serta integritas dalam pemberian pembiayaan, dan juga menerapkan berbagai macam analisis diantaranya analisis risiko, analisis keuangan, analisis manajemen, analisis pinjaman, dsb. KJKS BMT Bahtera juga menggunakan pengukuran dalam menentukan kolektibilitas pembiayaan sehingga mampu membuktikan kemajuan nasabah pembiayaan pertahunnya dan juga berkurangnya pembiayaan bermasalah yang ada. Dengan menerapkan prudential banking dalam memberikan pembiayaan,memberikan implikasi kepada KJKS BMT Bahtera yakni memiliki tingkat Non Performing Finance (NPF) yang rendah sebesar 2% dan dikategorikan menjadi KJKS BMT yang “SEHAT”.
16TA1612003.00 | TA D-3PBS 16.003 FAT i | My Library (Lantai 3, Tugas Akhir) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain