BUKU
Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan
Pembangunan pedesaan dan perkotaan pada prinsipnya tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, karena keduanya bersifat komplementer, saling membutuhkan dan menunjang. Dilihat dari perkembangan masa depan, konsep-konsep perkembangan pedesaan dan perkotaan sangat diperlukan mengingat bahwa sebagian besar sekitar 65%, penduduk berada di daerah pedesaan yang memproduksi berbagai komoditas pertanian yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk perkotaan, sebagian merupakan bahan baku industri dan sebagian untuk ekspor. Daerah perkotaan memiliki fungsi yang penting yaitu sebagai pusat perdagangan dan pelayanan pendidikan, kesehatan, keuangan dan administrasi pemerintahan. Kota mempunyai daya tarik yang kuat karena menjanjikan kesempatan kerja yang luas, pendapatan yang tinggi, peluang untuk maju yang lebih luas, dan tersedianya kemudahan lainnya, mendorong penduduk pedesaan pindah ke kota sehingga beban daerah perkotaan menjadi lebih berat. Materi dalam buku ini secara rinci dibahas dalam lima belas bab. Bab pertama mengenai keterkaitan strategi kebijakan dan program pembangunan. Bab kedua membahas landasan teoretik mengenai keterkaitan pedesaan dan perkotaan. Bab ketiga mengenai tujuan dan strategi pembangunan ekonomi pedesaan, meliputi pembangunan pedesaan bersifat multi aspek. Bab keempat mengenai studi pembangunan pedesaan secara cepat dan intensif, serta partisipasi masyarakat. Bab kelima mengenai model perencanaan pembangunan pedesaan yang partisipatif. Bab keenam mengenai aspek tata ruang ekonomi pedesaan dan tipologi desa meliputi pentingnya aspek tata ruang ekonomi pedesaan, permasalahan dan tantangan pengembangan ekonomi pedesaan, serta penyusunan tipologi desa. Bab ketujuh mengenai pembentukan desa pusat pertumbuhan (DPP), kawasan terpilih pusat pengembangan desa dan agropolitan sebagai konsep pembangunan spasial. Bab kedelapan mengenai konsep dan model commonity development dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Bab kesembilan mengenai konsep kota berdasarkan peranan kota-kota dalam kemajuan ekonomi, analisis aglomerasi dan polarisasi. Juga mengenai konsep kota pertanian, kota pariwisata, kota taman, kota danau, kota pantai dan kota baru. Bab kesepuluh mengenai kota pantai, kota mandiri dan kota metropolitan. Bab kesebelas mengenai beberapa isu dan masalah dalam pembangunan perkotaan meliputi fungsi dan peranan kota, penatalaksanaan lahan perkotaan dan pembangunan perumahan rakyat. Bab keduabelas mengenai revitalisasi kota dan tata ruang kota. Bab ketiga belas mengenai perencanaan kota meliputi keadaan dan masalah perkotaan dan ruang lingkup perencanaan kota. Bab keempat belas mengenai pembangunan prasarana dan sarana perkotaan, meliputi pengembangan perkotaan yang relatif pesat dan peranan serta fungsi daerah perkotaan dalam pembangunan sistem spasial. Bab kelima belas membahas mengenai jasa pelayanan umum perkotaan meliputi kualitas jasa pelayanan umum dan peran swasta dalam pengelolaan jasa pelayanan umum. Bab terakhir ditutup dengan simpulan bahwa pembangunan pedesaan dan pembangunan perkotaan sangat eratnya dan tidak dapat dipisahkan sehingga perlu untuk memahami dan mempelajari dua kajian secara bersama-sama yaitu pembangunan pedesaan dan perkotaan, untuk memperoleh wawasan yang lebih luas dan memberikan kemampuan analisis akademik yang lebih tajam. Pengkajian pembangunan pedesaan dan perkotaan harus dilakukan secara utuh karena keduanya bersifat komplementer, multi-sektoral, dan multi-dimensional.
16BIC160570.00 | BIC 307.14 ADI p | My Library (Lantai 3, BI CORNER) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain