BUKU
Paradigma, Metodologi, dan Aplikasi Ekonomi Syariah
Nilai-nilai moral dan religius dalam sistem ekonomi konvensional sering kali tidak memiliki wibawa dan nilai, bahkan dianggap sebagai rintangan untuk mencapai tujuan dalam kegiatan ekonomi dan bisnis. Akibatnya, pembangunan ekonomi menghasilkan disorientasi nilai-nilai moral dan religius, yang pada gilirannya menimbulkan depresi, mental dan keterasingan diri. Kekuatiran dikalangan ilmuwan yang berhalauan kritis, memunculkan perlurnya rekonstruksi ilmu ekonomi baik pada tataran paradigmatis maupun pada tataran praktik dengan pendekatan multiparadigma. Materi dalam buku ini dibahas secara rinci dalam tujuh bab. Bab pertama mengenai nestapa ekonomi moderen, mendekonstruksi ekonomi positivistik, ekonomi dan bank Islam dalam perspektif riset, knowledge dan konstruksi Ekonomi Islami dan cakupan isi buku. Bab kedua membahas mengenai paradigma metodologi kajian ilmu ekonomi meliputi konsep paradigma metodologi, krisis ilmu dan paradigma kajian ekonomi. Bab ketiga mengenai etika ekonomi dan bisis ditinjau dari segi ontologi etika, etika dalam perspektif filosofis, etika ekonomi dan bisnis Islam serta sumber etika ekonomi dan Bisnis Islam. Bab keempat mengenai sosialisasi nilai-nilai Islam dalam pembentukan realitas dan jaringan ekonomi Islam. Bab kelima mengenai Tauhid, Filosofi dan implikasinya terhadap manajemen praktik bank syariah, meliputi artikulasi tauhid, dan implikasi tauhid terhadap manajemen bank syariah. Bab keenam mengenai keadilan : konsep, pemahaman dan implementasinya dalam praktik bank syariah. Pembahasan dalam buku ini ditutup dengan ringkasan dan simpulan. Munculnya tuntutan perubahan dan pergeseran paradigma keilmuan, terutama paradigma ilmu ekonomi disebabkan sejumlah faktor, terutama anomali paradigma, teori dan praktik keilmuan yang diusung oleh paradigma positivisme. Dalam perkembangannya, positivisme tidak lagi memiliki daya yang kuat dalam memecahkan berbagai problema kemanusiaan yang muncul dalam kehidupan manusia modern, bahkan cenderung mengikis keragaman pemahaman dan nilai-nilai lokal dalam suatu masyarakat atau universal nilai. Munculnya berbagai paradigma keilmuan lain, termasuk didalamnya ekonomi dan praktik bank syariah, pada prinsipnya dilandasi oleh kekhawatiran terhadap pemitosan paradigma dominan tersebut. Sedangkan paradigma ekonomi Islam bersifat holistik. Lembaga ekonomi dan keuangan Islam dengan seperangkat aksioma etikanya, terutama tauhid dan keadilan, menempatkan kerangka pandang bahwa praktik ekonomi pada prinsipnya adalah praktik yang tidak bisa dilepaskan dari lingkungan mikro dan makro. Dalam praktik ekonomi dan bank syariah dapat dijumpai dalam ajaran persaudaraan yang diimplementasikan melalui dana zakat, profit and loss sharing system dan pemberian kesempatan yang sama bagi setiap orang, terutama yang memiliki skill enterpreneurship dalam mengembangkan modal ke arah usaha-usaha produktif.
16BIC160571.00 | BIC 2X6.3 MUH p | My Library (Lantai 3, BI CORNER) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain