BUKU
Diskursus Munasabah Al Quran : Dalam Tafsir Al-Mishbah
PERAN MUNASABAH SEBAGAI INSTRUMEN PENAFSIRAN ALQURAN Munasabah Dalam Kajian Alquran Kajian ini berawal kenyataan bahwa sistematika urutan ayat-ayat atau surah-surah Alquran sebagaimana terdapat dalam mushaf Utsmani sekarang tidak berdasarkan pada kronologis turunnya. Kendati demikian, setiap kali ayat turun, Nabi memberitahu tempat ayat-ayat itu dari sistematika urutannya dengan ayat-ayat atau surah-surah yang lainnya sambil memerintah sahabatnya untuk menulisnya. Alquran adalah satu kesatuan yang memiliki keserasian (munasabah), seperti dalam Surah Al-Nisa (4):82.Dan Surah Hud (11):1. Didalam surah An-nisa ayat 82 menjelaskan bahwa Alquran memiliki kemukjizatan berupa hubungan antara bagian-bagiannya. Kemudian dalam surah Hud ayat 1, susunan Alquran laksana bangunan yang kokoh. Disatu pihak Alquran diidealisasi sebagai sistem nilai sakral dan transendental; sementara dipihak lain realitas sosial yang harus dibimbingnya begitu pragmatis, rasional dan materialistis. Oleh sebab itu seolah-olah nilai Alquran yang dialamatkan kepada manusia berhadap-hadapan dengan realitas itu. Oleh karena itu perlu adanya tafsir untuk mengungkap, menjelaskan, memahami, dan mengetahui prinsip-prinsip kandungan Alquran tersebut. Para ulama sepakat akan kemukjizatan Alquran. Meski demikian ada segelintir orang yang masih menyoal akan kemukjizatan Alquran, diantaranya seperti yang diungkap Musthafa Shadiq Al Rafi’I, yaitu Abu Ishaq Al Nazhzhan. Melacak Tradisi Awal Munasabah Diakui secara umum bahwa susunan ayat dan surah dalam Alquran memiliki keunikan yang luar biasa. Jika seseorang bertindak sebagai editor yang menyusun kembali kata-kata buku orang lain dan mengubah urutan kalimt tentu akan merubah seluruh intinya, seperti itulah Alquran yang tidak dapat diubah-ubah dari susunannya ataupun isinya. Rasullah mempunyai pernanan dominan dalam penetuan serta penyusunan ayat dan surah. Bukti lain misalnya, semasa hidup Rasullah banyak surah yang telah diketahui urutannya seperti tujuh surah yang panjang-panjang, surah-surah yang berawalan Ha Mim, Surah Mufashshal sehingga susunan berdasarkan kehendak dan petunjuk Rasullah jauh lebih besar dan yang berdasarkan Ijtihad amat sedikit. Ibnu Hashar, seperti yang dikutip oleh Al Zarkasyi, berpendapat bahwa penyusunan surah dan penempatannya berdasarkan wahyu, Rasullah memerintahkan untuk menempatkan ayat pada tempat yag telah ditentukan. Tidak diragukan lagi bahwa Alquran terdiri dari susunan ayat dan surah yang ayat-ayatnya diturunkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang membutuhkan. MUNASBAH PERSEPTIF PAKAR ILMUAN ALQURAN DARI KLASIK HINGGA PRA MODEREN Dalam berbagai kitab tafsir, kita banyak menemukan metode memahami Alquran yang berawal dari ulama generasi terdahulu. Kajian-kajian ini berkisar pada usaha-usaha menemukan diantaranya nilai-nilai sastra, fiqih, kalam, sufistik filosofis, dan pendidikan. Disisi lain, kajian mendalam berkenaan dengan munasabah Alquran telah sering dilakukan oleh ebberapa kalangan ulama ulum Alquran dari klasik sampai pra modern. Tokoh yang bisa dibilang pencetus pertama adalah Al Naisaburi. Namun, Muhammad Husain Al Dzahabi memaparkan bahwa karya ini sayangnya sudah tidak ditemukan lagi, paling tidak ada dua ulama klasik yang menjadikan acuan dalam pemikiran munasabah, yaitu Al Zakasyi dan Al Biqa’i. MUNASABAH DALAM TINJAUAN ILMUAN ALQURAN KONTEMPORER Sarjana kontemporer yang mempunyai banyak perhatian terhadap kajian Alquran Adalah Amin Al-Khuli, Muhammad Ahmad Khalafulloh, Aisyah Abdirahman Binti Al-Syiathi, Muhammad Aqkoun, Nashr Hamid Abu Zaid, Muhammad Abid Al-Jabiri, Hasan Hanafi, Muhammad Syahrur, Fazlurr Rahman, Mana Al-Qaththan, dan Said Hawa. J.J.G Jansen menyebutkan bahwa di Mesir dalam perkembangan tafsir Alquran telah diintroduksi oleh Muhammad Abduh dan Amin Al-Khuli. MENYOAL MUNASABAH: RESPONS TERHADAP KRITIK ILMUAN BARAT DAN ORIENTALIS Terjadi pergeseran cara pendang di kalangan sarjana terhadap Alquran sejak sebelum akhir abad XX. Beberapa nama ilmuan barat dan orientalis yang fokus terhadap Alquran antara lain; Theodor Noldeke (1835-1930), Goldhizer, Yosep Schat, Flugel, Blachere, Mingana, Joseph Puin, Richard Bell, dan W. Montgomery Watt. Sebelum masa Theodor Noldeke, ada orientalis yang bernama Abraham Geinger, dengan salah satu pemikirannya adalah tabut yang menurutnya tidak berasal dari bahasa Ibrani, yaitu jannatu dan jahannam, rabbani, dan sabt. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU Buku ‘Diskursus Munasabah Alquran dalam Tafsir Al-Misbah’ ini mempunyai cover yang cukup simple dan menarik sehingga banyak orang tertarik untuk membacanya. Selain itu sebagian besar bahasa yang digunakan mudah dipahami bagi kalangan luas. Serta didalam buku ini banyak terdapat sumber yang dipercaya sehingga dapat menjadi salah satu acuan pembelajaran tentang Munasabah Alquran. Salah satu kekurangannya adalah buku ini tidak dapat dianggap sebagai buku bacaan yang ringan untuk para pemula. Namun, buku ini sangat dianjurkan sebagai referensi buku pembelajaran yang membahas tentang Munasabah Alquran terutama untuk pendidik.
16TD160359.00 | TD 2X1.19 SAI d | My Library (lantai 2, Tandon) | Tersedia |
16SR160359.01 | SR 2X1.19 SAI d C.1 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160359.02 | SR 2X1.19 SAI d C.2 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160359.03 | SR 2X1.19 SAI d C.3 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160359.04 | SR 2X1.19 SAI d C.4 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160799.05 | SR 2X1.19 SAI d C.5 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160799.06 | SR 2X1.19 SAI d C.6 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160799.07 | SR 2X1.19 SAI d C.7 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160799.08 | SR 2X1.19 SAI d C.8 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
16SR160799.09 | SR 2X1.19 SAI d C.9 | My Library (Lantai 2, Sirkulasi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain